Advertorial

Ini Kiat Sukses Bangun Bisnis dari CEO 27 Tahun

Kompas.com - 11/10/2017, 09:01 WIB

Usia muda memang identik dengan percobaan. Meski demikian, ada pula yang bisa langsung sukses karena memang jeli melihat kondisi.

Ketika orang-orang kebanyakan pada usia muda masih belum tahu mau melakukan apa, Robert Jin yang sudah sukses membesarkan bisnis di usia 27 tahun. Miliarder ini meluncurkan Treats yang merupakan sebuah perusahaan pemesanan makanan kecil sesuai keinginan pembeli pada usianya yang masih terbilang muda.

Lalu, apa hal menarik dari Robert? Ternyata pria ini sudah membangun perusahaan rintisan sejak usia 14 tahun. Dia juga menjadi salah satu murid program percepatan (akselerasi) yang kemudian pindah ke Silicon Valley. Sayangnya, usaha pertama ini bangkrut karena ada masalah dengan teman dan mentornya.

Seperti dilansir CNBC, Robert pun mengungkap banyak hal terkait merintis usaha. Beberapa jawaban Robert bisa menjadi inspirasi dalam mengembangkan usaha rintisan.

Bagaimana mengetahui kapan harus keluar dan membangun perusahaan rintisan?

"Saya juga pernah bingung dan merasa di persimpangan," katanya. Namun, berada di zona nyaman membuat seseorang tak punya ruang tumbuh. Saat menyadarinya, Robert sadar dia harus keluar dan memulai usaha baru.

Bagaimana cara mendapat pelanggan pertama?

"Saya memasang pengumuman di grup Facebook SMA. Saya juga pergi ke pameran sekolah internasional di Shanghai," katanya.

Saat itu, Robert merasa teman-temannya ingin menikmati kembali makanan kecil yang mereka sukai semasa kecil. Karena itu, ia membangun Treats.

Bagaimana kamu melihat sebuah kompetisi?

"Saya lebih fokus mewujudkan mimpi, bukan berkompetisi. Saya sebenarnya tak pernah memiliki perhatian khusus pada kompetisi," jelasnya.

Kesalahan terbesar dalam membangun bisnis?

"Saya melihat perusahaan saya tumbuh cepat dan terlambat menambah karyawan. Bahkan, setelah perusahaan tumbuh besar, saya masih harus mengerjakan semuanya sendiri," lanjutnya.

Robert mengatakan, ia masih menjadi customer service, mengatur gudang hingga menjalankan fungsi pemasaran. Namun, setelah merekrut lebih banyak karyawan, Robert merasa mendapat banyak manfaat dan bisa fokus mengerjakan tanggung jawabnya.

Perlukan punya pasangan saat merintis perusahaan?

"Tidak. Saya memilih menjadi jomblo. Hal itu membuat saya bisa fokus 100 persen pada hal-hal yang ingin saya ciptakan dan fokus membesarkan bisnis," terangnya.

Seperti bisnis, hubungan asmara, menurut Robert adalah sebuah komitmen. Jadi, harus ada yang dipilih terlebih dahulu dari dua hal yang memang menguras energi itu dan fokus padanya.

Sumber: smart-money.co

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com