Advertorial

Mencuci Tangan, Cara Sederhana Terhindar dari Penyakit

Kompas.com - 15/10/2017, 00:42 WIB

KOMPAS.com - Kurangnya perhatian akan kebiasaan mencuci tangan menggunakan sabun memiliki pengaruh signifikan terhadap timbulnya berbagai macam penyakit. Tak heran, angka kematian masih terbilang tinggi, tak terkecuali di Indonesia.

Mengacu pada hal itu, Public-Private Partnership of Handwashing yang terdiri dari beberapa

organisasi dan perusahaan internasional, salah satunya Reckitt Benckiser telah menetapkan tanggal 15 Oktober sebagai Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (Global Hand Washing Day).

Momen tersebut dirayakan bersama oleh jutaan anak di seluruh dunia. Ini dilakukan untuk menarik perhatian dan meningkatkan kesadaran publik mengenai pentingnya mencuci tangan pakai sabun.

Upaya percepatan peningkatan perilaku mencuci tangan pakai sabun ini perlu dilakukan karena fakta menunjukkan betapa masih rendahnya kebiasaan cuci tangan dalam kebiasaan sehari-hati yang saat-saat penting dalam masyarakat. Hal itu seperti dipaparkan dalam data survey UNICEF tahun 2014, yaitu sebelum menyiapkan makanan 15,9 persen, setelah membersihkan kotoran bayi 13,4 persen dan sebelum menyuapi anak 7,6 persen.

Tangan merupakan salah satu jalur utama masuknya kuman penyebab penyakit, dan juga menjadi media penularan penyakit menular, seperti diare. Yang memprihatinkan, 9,2 persen kematian balita disebabkan oleh penyakit diare, yang mengakibatkan kematian 600.000 balita (data UNICEF tahun 2014).

Di antara kematian karena diare itu, lebih dari 340.000 anak balita atau sekitar 60 persen meninggal akibat buruknya sanitasi  dan penggunaan air minum yang tidak higienis.

Dari berbagai riset, risiko penularan penyakit dapat berkurang dengan adanya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat, perilaku higienis, seperti mencuci tangan pakai sabun pada saat-saat penting.

Menurut penelitian Freeman et al (2014); Systematic Review: Hygiene and Health: Systematic Review of Handwashing Practices Worldwide and Update of Health Effects , Tropical Medicines and International Health, Vol. 19 No. 8 (p906-916), perilaku mencuci tangan dengan sabun dapat mengurangi risiko diare sebesar 42 persen sampai 47 persen, terutama pada bayi dan balita.

Mencuci tangan dengan sabun pada momen-momen penting merupakan salah satu tindakan sanitasi yang dilakukan untuk membersihkan kotoran dan kuman yang menempel pada tangan, jari dan kuku-kuku. Selain akan mengurangi risiko terkena diare, perilaku ini  juga akan mengurangi risiko terjangkit infeksi saluran pernafasan (Pneumonia), Meningitis, Hepatitis A dan C, cacingan, gangguan usus dan penyakit kulit.

Sebagai bagian dari kampanye Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia, Reckitt Benckiser melaui salah satu produknya – Dettol - mempunyai misi yang akan dikembangkan menjadi berbagai aktivitas, dengan tujuan menyebarkan kesadaran mengenai pentingnya mencuci tangan dengan sabun dan mendorong perubahan kebiasaan semenjak dini terutama di kalangan anak-anak.

Nah, apakah Anda sudah menerapkan pola mencuci tangan yang baik dalam keluarga Anda?

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com