Advertorial

Hari Cuci Tangan Sedunia, Pentingnya Edukasi Cuci Tangan Sejak Dini

Kompas.com - 16/10/2017, 17:45 WIB

Data Riset Kesehatan Dasar 2007 mengungkapkan bahwa penyakit diare masih menjadi penyebab kematian anak di Indonesia dengan angka 31 persen terjadi pada anak di bawah usia satu tahun. Sementara 25 persen terjadi pada anak dengan rentang usia satu hingga empat tahun.

Menurut catatan World Health Organization tahun 2014, mencuci tangan dengan sabun mampu mengurangi 40 persen risiko diare dan 20 persen risiko infeksi saluran pernafasan akut.

Sementara itu, data UNICEF yang tertuang dalam Prelimenary DRAFT Baseline Household Knowledge, Attitudes and Practices (KAP) of Sanitation and Hand Washing Practices Survey Results 2014 mengungkapkan bahwa 75,5 persen masyarakat Indonesia tidak mencuci tangan karena menganggap tangan mereka bersih.

Hal itu membuat perusahaan global dalam bidang kesehatan dan kebersihan yang beroperasi di lebih dari 60 negara, Reckitt Benckiser, bersama Yayasan Sayangi Tunas Cilik (Save the Children) mengajak anak-anak di Indonesia untuk rajin mencuci tangan dengan sabun demi membangun generasi muda Indonesia sehat.

Melalui kampanye Give Life a Hand: Letter for Life, Reckitt Benckiser menggelar kegiatan sederhana bersama anak-anak dengan membuat sabun dalam kertas surat, menuliskan ajakan untuk selalu mencuci tangan dengan sabun.

Kertas surat tersebut nantinya akan dikirimkan kepada seluruh anak-anak di Indonesia yang tak memperoleh akses terhadap fasilitas cuci tangan. Melalui gerakan ini diharapkan kesadaran masyarakat untuk mendorong anak-anak mencuci tangan dengan sabun bisa semakin meningkat.

Program edukasi ini berada di bawah naungan Misi Hidup Sehat bersama Dettol yang mengajak seluruh lapisan masyarakat, khususnya anak-anak, untuk berkomitmen menjaga kesehatan dan kebersihan dimulai dari langkah kecil, seperti mencuci tangan sebelum dan setelah menjalankan aktivitas sehari-hari.

General Manager Reckitt Benckiser Indonesia Steven Debrabandere menuturkan bahwa tindakan sederhana mencuci tangan dengan sabun merupakan langkah awal untuk mencegah penyakit yang sewaktu-waktu mengancam tubuh.

“Hari Cuci Tangan Sedunia merupakan kesempatan bagi kami untuk menggelar sebuah acara yang dapat memberikan dampak positif, dan mengubah gaya hidup masyarakat menjadi lebih sehat dan higienis,” ujar Steven dalam keterangan resminya, Minggu (15/10/2017).

Sementara itu, Ketua Pengurus Yayasan Sayangi Tunas Cilik Selina Sumbung mengatakan pihaknya tak ingin anak-anak Indonesia meninggal akibat penyakit yang bisa dicegah sedini mungkin. Selina menyambut baik berbagai bentuk dukungan dan kerja sama yang telah dijalin dalam kegiatan kampanye ini.

“Kami menyambut baik kerja sama ini dan mengapresiasi langkah RB untuk turut berperan serta dalam membangun Indonesia yang lebih baik lagi, khususnya dalam membangun perilaku hidup sehat, membiasakan diri mencuci tangan dengan sabun,” pungkas Selina.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com