Advertorial

BNI Life Ajak Masyarakat Indonesia Siapkan “Bekal” untuk Masa Depan

Kompas.com - 17/10/2017, 18:45 WIB

Ketika masih kecil Anda pasti ingat bagaimana ibu menyiapkan bekal berupa makanan, minuman, hingga camilan sebagai persiapan untuk menjalani kegiatan satu hari penuh. Bekal yang cukup kuantitas dan gizinya memberi Anda tenaga untuk menghadapi hari.

Layaknya ibu yang menyiapkan bekal untuk hari Anda, ketika beranjak dewasa, Anda pun wajib memiliki “bekal” yang cukup dan berkualitas untuk kehidupan berupa rencana masa depan dari segi finansial. Hal inilah yang menjadi dasar Filosofi bekal BNI Life yang senantiasa siap membantu merencanakan masa depan Anda guna menghadapi beragam kegiatan dan kemungkinan yang terjadi berlaku hingga Anda dewasa.

Pesan inilah yang disampaikan melalui kampanye #SiapkanBekalnya, BNI Life hadir untuk membantu menyiapkan bekal masa depan masyarakat Indonesia dalam perencanaan masa depan dengan layanan terbaik bagi nasabahnya.

“Melalui kampanye ini BNI Life berupaya meningkatkan kesadaran keluarga Indonesia, khususnya keluarga muda, akan pentingnya menyiapkan bekal berupa rencana masa depan. Mulai dari pengenalan risiko-risiko kehidupan, persiapan, perencanaan, dan perlindungan keuangan keluarga sejak dini,” ujar Geger Maulana, Plt Direktur Utama BNI Life.

BNI Life Berbagi Bekal Sehat merupakan salah satu cara BNI Life mendekatkan diri dengan nasabah dan keluaga Indonesia  yang berlangsung pada car free day beberapa pekan lalu yang diisi dengan sejumlah kegiatan yang edukatif dan menyehatkan. Ada fun walk, fun dance, medical check-up yang dilaksanakan atas kerja sama dengan Rumah Sakit Ramsay Bintaro, mamografi yang dilakukan bekerja sama dengan Yayasan Kanker Indonesia, serta edukasi mengenai layanan asuransi.

Tidak hanya di Jakarta, acara Berbagi Bekal Sehat ini juga turut diramaikan di 6 kota bekerja sama dengan jaringan Rumah Sakit Hermina. Enam kota tersebut merupakan kota yang memiliki kantor layanan BNI Life seperti Bandung, Surabaya, Semarang, Malang, Yogyakarta dan Palembang.

BNI Life, dalam kampanye ini, menyiapkan sejumlah produk asuransi yang mampu memenuhi kebutuhan segala kalangan masyarakat. Nilai investasinya pun terjangkau. Tersedia produk asuransi dengan premi mulai dari Rp 100 ribu per bulan yang dapat memberikan perlindungan yang layak dan beragam produk asuransi berkualitas lainnya.

BNI Life juga berkomitmen memberikan layanan terbaik kepada nasabah. Tidak hanya dengan menyediakan akses dekat, mudah, tetapi juga dengan proses klaim cepat hanya 25 menit yang sudah dapat pengakuan dari lembaga Rekor Bisnis Indonesia.

“Memaksimalkan potensi tenaga pemasar, agen asuransi, telemarketing, dan sinergi dengan perusahaan induk BNI, BNI Life berhasil meraih peringkat tujuh untuk kategori premi bisnis baru tahun 2017.  Meningkat dari tahun lalu yaitu peringkat 15,” ujar Geger Maulana.

Pada 2019 mendatang BNI Life juga menargetkan diri untuk dapat meraih peringkat lima besar di kategori premi bisnis baru. Target tersebut diupayakan tercapai dengan berbagai langkah seperti pembenahan teknologi, sinergi di lingkungan BNI, pemanfaatan payroll, sampai pemanfaatan aplikasi dan situs web.

Dengan hadirnya produk dan layanan terbaik tersebut BNI Life berharap semakin banyak anggota masyarakat yang terdorong untuk menyiapkan bekal masa depan berupa perencanaan dan perlindungan melalui produk asuransi.

Melalui program ini pula, BNI Life berupaya mendukung program Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam mendorong literasi dan inklusi keuangan, serta memperbesar tingkat penetrasi asuransi di Indonesia yang masih rendah.

Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2016 yang diselenggarakan OJK menunjukkan bahwa indeks literasi keuangan di Indonesia baru mencapai 29,66 persen. Sementara inklusi keuangan baru mencapai 67,82 persen. Target yang dicanangkan pemerintah dalam Strategi Nasional Keuangan Inklusif hingga 2019 adalah 75 persen.

Penetrasi asuransi di Indonesia pun masih tergolong rendah. Per Januari 2017, penetrasi baru mencapai 2,87 persen dari PDB. Berbeda dengan penetrasi di negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand yang sudah mencapai 5 persen. Densitas asuransi di Indonesia juga baru mencapai Rp 1,29 juta per tahun.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com