Advertorial

Gaya “Traveling” yang Ideal ala Kaum Milenial

Kompas.com - 24/10/2017, 19:55 WIB

Belakangan ini, generasimilenial “disentil” oleh selentingan bahwa mereka cenderung lebih pilih menggunakan uang untuk beli pengalaman ketimbang beli rumah atau mobil. Bagaimana maksudnya?

Seperti diwartakan Kompas.com, Senin, (17/72107), berdasarkan survei, generasi muda diketahui lebih mementingkan pengeluaran untuk jalan-jalan dibanding keperluan lain. Survei tersebut dilakukan oleh konsultan pemasaran FutureCast kepada lebih dari 1.000 orang berusia 18-37 tahun.

Bagi anak-anak muda ini, bepergian adalah salah satu cara paling tepat untuk mencari dan menunjukkan jati dirinya. Petualangan atau eksplorasi terhadap tempat-tempat baru dianggap sebagai cara untuk menemukan identitas alias mengenal diri sendiri.

Survei lainnya dari Airbnb, mengatakan bahwa generasi milenial mencari pengalaman traveling yang unik. Kaum ini menganggap cara terbaik untuk mengenal sebuah kota adalah dengan tinggal dan menjalani hidup layaknya warga lokal.

Tren gaya hidup yang seperti ini tidak lepas juga dari pengaruh media sosial, layaknya Instagram atau YouTube. Generasi milenial terinspirasi untuk mencari pengalaman unik traveling dari media sosial, lalu membagikan pengalaman dan identitas dirinya pula ke sana.

Berdasarkan riset dari Schofields Insurance kepada 1.000 responden berusia 18-33 tahun di Inggris, 40,1 persen responden kerap memilih lokasi berlibur yang Instagramable. Artinya, destinasi wisata yang tampak cantik di Instagram akan mempengaruhi keputusan milenial untuk memilih tempat tujuan traveling­-nya.

Sementara itu, channel­ para vlogger di YouTube tak kalah besar pengaruhnya. Ratusan travel vlog yang sudah ditonton kerap mengekspos keindahan destinasi wisata di berbagai kota dan negara. Tak jarang, konten video tersebut membuat para penontonnya tergerak untuk melakukan perjalanan ke tempat yang sama.

Selain berperan sebagai tempat kaum milenial cari referensi, media sosial juga jadi wadah membagikan pengalaman traveling-nya. Baik itu melalui vlog, unggahan foto di Instagram, atau video 15 detik di Instagram Stories. Intinya, pada masa pra sampai pasca-traveling, keberadaan media sosial selalu dibutuhkan, baik untuk inspirasi maupun panggung eksistensi.

Ya, generasi milenial cenderung suka membagi semua pengalaman traveling yang menarik kepada warganet lainnya. Itu sebabnya, semakin banyak anak muda yang selalu menjinjing smartphone berkamera, untuk merekam segala kejadian saat mengeksplor sebuah kawasan wisata. Semua pengalaman menarik itu diceritakan kepada semua pengikutnya melalui Instagram Stories, Instagram Live, ataupun vlog yang diunggah ke YouTube.

Semuanya memang terasa mudah, terlebih karena keberadaan smartphone dengan kamera dan spesifikasi yang mumpuni untuk dokumentasi perjalanan wisata, layaknya seri Samsung Galaxy J Pro, yang tersedia dalam dua tipe, Galaxy J7 dan Galaxy J5.

- -

Seri ini unggul dengan fitur-fitur yang memang cocok buat kebutuhan para milenial terkait traveling dan media sosial. Adapun fitur unggulan pertama adalah kamera. Smartphone ini membawa kamera berketajaman 13 MP + 13 MP dengan bukaan lensa f1.7 dan dilengkapi dengan Selfie Flash.

Pengguna juga dapat mengaktifkan mode Kamera Burst, Sport, dan Panorama, untuk memotret objek yang bergerak atau menangkap gambar pemandangan. Yang paling menguntungkan buat para traveler, kamera smartphone ini juga mampu merekam video dengan resolusi Full HD di 30 frame per detik.

Selain fitur kamera, hal lain yang dibutuhkan traveler untuk aktif di media sosial adalah kuota internet yang cukup. Untuk mengakomodasi kebutuhan ini, kedua tipe ponsel Samsung Galaxy J Pro menyediakan fitur Ultra Data Saving. Dengan fitur ini, pengguna dapat menghemat kuota internet hingga 50 persen.

Selama dibawa traveling, smartphone ini mampu bekerja secara optimal dalam menerima sinyal internet, di mana pun lokasinya. Rahasianya ada pada teknologi Multi Arena Signal Max, yang terletak di bagian atas ponsel. Dengan sinyal yang kuat, pelancong akan selalu sukses mengunggah foto selfie di depan objek wisata kesukaan Anda. Selain itu, #MoreThanSelfie, sejumlah video dokumentasi perjalanan pun bisa terunggah dengan cepat. 

Saat jalan-jalan, pelancong tak khawatir kehabisan baterai smartphone. Sebab, pengguna ponsel ini  dapat mengaktifkan fitur Power Saving pada Galaxy J7 atau Galaxy J5-nya. Ada dua pengaturan hemat daya yang bisa dipilih, Mid dan Max. Pengaturan tersebut dilakukan pada tingkat kecerahan layar, pembatasan kecepatan CPU, sampai pembatasan jumlah aplikasi yang berjalan di background.

Sebagai informasi, Galaxy J5 didukung dengan baterai berkapasitas 3.000 mAH, sementara Galaxy J7 didukung baterai 3.600 mAH.

Artinya, Samsung Galaxy J Pro bakal membuat momen traveling para anak muda masa kini jadi lebih ideal. Dengan segala fiturnya, smartphone ini membantu para generasi milenial dalam menentukan perjalanannya, mencari identitas dirinya, sampai menunjukkan dan membentuk persona di media sosialnya. 

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com