Advertorial

Jembatan Pulau Balang II Jadi Titik Penting Konektivitas Trans Kalimantan

Kompas.com - 26/10/2017, 19:26 WIB

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) melalui Direktorat Jenderal Bina Marga (DJBM) saat ini tengah membangun Jembatan Pulau Balang II yang merupakan salah satu proyek strategis nasional.

Jembatan yang dibangun melintasi teluk Balikpapan, Kalimantan Timur tersebut nantinya dapat mempersingkat waktu tempuh perjalanan Kalimantan Selatan menuju Kalimantan Timur dan sebaliknya. Jembatan ini akan menjadi titik penting terwujudnya konektivitas Jalan Trans Kalimantan dari barat hingga timur.

“Selama ini masyarakat memiliki dua pilihan, menggunakan kapal ferry yang saat libur antriannya sering membludak, atau memutar jalan nasional sepanjang 104 km, dengan waktu tempuh sampai 3,5 jam,” tutur Pejabat Pembuat Komitmen Jembatan Pulau Balang DJBM Kementerian PUPR, Junior Alberto, Selasa (24/10/2017).

Junior juga mengatakan dengan adanya jembatan tersebut, waktu tempuh perjalanan Balikpapan-Penajam dapat dihemat hingga 2 jam. Kehadiran Jembatan Pulau Balang, nantinya juga akan membuat kendaraaan dari Samarinda menuju Banjarmasin atau sebaliknya, tidak perlu masuk ke dalam kota. Kepadatan lalu lintas di Kota Balikpapan dapat diminimalisasi.

Jembatan tersebut juga akan mendukung Kawasan Industri Karangau (KIK) yang berlokasi di utara Balikpapan. Beberapa tahun terakhir ini kawasan tersebut menggeliat pembangunannya dan diprediksikan menjadi tulang punggung kota Balikpapan sebagai kota industri.

Selain itu, jembatan tersebut dapat mendukung operasional Pelabuhan TPK Kariangau dan Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan.  Kawasan Pulau Balang juga akan dikembangkan menjadi kawasan resort dan penunjang olahraga air. Jembatan ini akan turut menyokong geliat pariwisata di sana.

Jembatan Pulau Balang terdiri dari dua bagian. Bagian pertama adalah jembatan bentang pendek yaitu Jembatan Pulau Balang I. Panjangnya 470 meter dan dibangun dengan dana APBD Provinsi Kalimantan Timur. Kini telah selesai.

Sedangkan bagian keduanya, jembatan bentang panjang yaitu Jembatan Pulau Balang II sepanjang 804 meter, dibangun melalui  APBN yang memanfatkan dana sukuk Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebesar Rp 1,3 triliun dan dilaksanakan dengan pola kontrak tahun jamak 2015-2019.

Progress sampai saat ini adalah 39,6 persen dalam tahap pengerjaan pondasi bore pile, dan juga pekerjaan jalan akses sepanjang 2 kilometer, target penyelesaian pada November 2019,” tutur Junior.

Pembangunan Jembatan Pulau Balang II diawali dengan membangun pondasi bentang utama yang akan berada di atas permukaan air. Jenis pondasi yang dibangun berupa tiang-tiang bor beton silinder yang dibor dan ditanam sedalam 40 meter dari muka tanah di dasar air ke dalam tanah.

Pekerjaan dilanjutkan dengan pembangunan pile cap yaitukepala tiang pancang berupa lapisan beton datar berbentuk persegi.  Pile cap ini akan menjadi tapak berdirinya menara yang akan menjadi struktur utama penahan bentangan jembatan yang berada di atas permukaan air.

Setiap menara akan berdiri di atas dua pile cap, masing-masing ditahan oleh 72 tiang bor beton. Dilanjutkan dengan pembangu‎nan pylon atau menara beton setinggi 117, 5 meter. Ada dua menara yang dibangun untuk menahan bentang utama jembatan ini. Waktu penyelesaian dua menara atau pylon ini adalah sekitar 410 hari atau satu tahun lebih dua bulan.

Kemudian dilanjutkan dengan pembangunan lantai jembatan yang dibarengi dengan pemasangan kabel penahan alias cable stayed yang menghubungkan pylon dengan lantai jembatan.‎ Pengecoran lantai jembatan dan pemasangan kabel penahan dilakukan secara bertahap hingga lantai jembatan mencapai bentangan total 804 meter.

Proses ini membutuhkan ketelitian dan kehati-hatian karena merupakan bagian paling vital dari badan jembatan. Di saat bersamaan, dilakukan pula‎ pembangunan pondasi untuk jembatan pendekat yang dipasang di sisi pulau balang dengan panjang bentangan 167,65 meter.

Setelah seluruh proses konstruksi selesai, maka tahap selanjutnya adalah pemasangan pembatas jalan, pengaspalan, pemberian marka, rambu, dan lampu jalan. Jembatan ini sendiri memiliki lebar 2 x 3,5 meter ditambah 2 x 1 meter di kanan dan kiri jembatan sebagai trotoar bagi pejalan kaki. 

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com