Sorot

Pendukung Perkantoran Modern di Cikarang yang Patut Dilirik

Kompas.com - 28/10/2017, 20:35 WIB


 
KompasProperti - Bukan satu kebetulan harga sewa perkantoran di Jakarta belakangan terus merosot. Pasokan ruang perkantoran, baik di central business district (CBD) Jakarta maupun non-CBD yang melebihi permintaan, berdampak negatif terhadap harga sewa dan tingkat hunian yang terus tertekan hingga Kuartal III-2017.
 
Menurut riset Colliers International Indonesia, pasokan tahunan year to date 2017 saja lebih dari 600.000 meter persegi. Sekitar 75 persen di antaranya berada di CBD Jakarta.
 
Jika diakumulasikan, pasokan total ruang perkantoran Jakarta seluas 6 juta meter persegi hingga akhir 2017.
 
Pasokan itu akan terus bertambah pada tahun-tahun yang akan datang. Colliers memprediksi, tahun 2018-2020 terdapat tambahan 1,5 juta meter persegi ruang perkantoran. CBD Jakarta mendominasi dengan angka 60 persen.

Baca: Meikarta Menyumbang Pasokan Baru Ruang Perkantoran di Cikarang

Melubernya pasokan ruang perkantoran baru ini kian menekan performa tingkat hunian (occupancy rate) hingga di bawah 80 persen pada 2020 nanti.
 
Setidaknya, Lippo Group menangkap potensi itu dengan menambah pasokan di Cikarang.

"Sebagai kota baru, Meikarta akan memiliki berbagai fasilitas penunjang kebutuhan hidup sehari-hari ini, misalnya ruang terbuka hijau, sarana olahraga, rumah sakit, sekolah, gedung pertunjukan, serta terintegrasi dengan infrastruktur transportasi modern,” ujar Presiden Meikarta Ketut Budi Wijaya, Rabu (18/10/2017).
 
Ketut mengakui bahwa kawasan industri Cikarang belum didukung dengan perkantoran yang memadai, termasuk misalnya showroom untuk memamerkan produk industri tersebut.

Baca: Pasar Perkantoran Jakarta Masih Lesu
 
Untuk itu, Ketut melanjutkan, Meikarta disiapkan dengan perencanaan yang matang dengan memperhatikan kawasan di sekitarnya.
 
“Zonasi untuk perkantoran sudah ada, tapi belum fix. Harapannya supaya kantor pusat perusahaan-perusahaan itu yang di Jakarta kecil saja, tapi kantor cabang atau supporting office-nya yang besar di Meikarta,” ujar Ketut.
 
Dia menambahkan, maksud pembangunan perkantoran ini supaya waktu tempuh perjalanan para pekerja tidak terlalu lama, cukup sekitar 30 menit saja. Dengan demikian, energi para pekerja itu tidak habis di jalan dan produktivitas mereka bisa meningkat.
 
Perlu dicatat, Kota Cikarang yang terletak di timur Ibu Kota Jakarta itu memang telah menjadi salah satu pusat industri nasional yang nilai ekspornya mampu bersaing dengan Batam.

Baca: Pembangunan Meikarta Diklaim Mampu Dorong Pertumbuhan Industri di Cikarang
 
Kawasan industri di Cikarang merupakan kawasan industri yang potensial mengingat ada sekitar 3.000 pabrik yang berasal dari 30 negara berlokasi di kawasan tersebut.
 
Kawasan tersebut mampu menyumbang sebesar 34,46 persen penanaman modal asing (PMA) nasional, serta 22-45 persen volume ekspor nasional pada tahun 2008 dengan omzet mencapai 35 miliar dollar AS dan 70 persen di antaranya untuk pasar ekspor.
 
Bisa dibayangkan, berapa unit perkantoran yang perlu dipasok untuk Cikarang yang juga menjadi kawasan potensial hunian bagi para pekerja sekaligus kawasan yang bernilai ekonomis.
 
Untuk mewujudkan lebih cepat hal itu, saat ini, Pemerintah pun membangun enam infrastruktur penting. 

Potret perkembangan pembangunan terminal Bandara Internasional Jawa Barat di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jumat (24/2/2017). Bandara seluas 1.800 hektar itu ditargetkan sepenuhnya beroperasi Juni 2018.KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI Potret perkembangan pembangunan terminal Bandara Internasional Jawa Barat di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jumat (24/2/2017). Bandara seluas 1.800 hektar itu ditargetkan sepenuhnya beroperasi Juni 2018.

Berturut-turut adalah Patimban Deep Seaport yang nantinya akan membantu aktivitas ekspor dan impor di daerah tersebut. Lantaran merupakan pelabuhan dalam, kapal besar dapat langsung merapat dan tak lagi perlu melalui Pelabuhan Tanjung Priok.
 
Kedua, International Airport Kertajati. Keberadaan Kertajati ini tentu akan memudahkan lantaran pilihan bandara di kawasan tersebut menjadi lebih banyak.
 
Infrastruktur ketiga adalah kereta api cepat Jakarta-Bekasi-Cikarang-Bandung. Moda transportasi ini akan membuat lama perjalanan Jakarta-Bandung hanya 39 menit.
 
Sementara, infratruktur keempat dan kelima adalah Light Rail Transport (LRT) Cawang-Bekasi Timur-Cikarang dan Automated People Mover (monorel).

Foto udara kawasan Central Park di kawasan Kota Baru Meikarta, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (4/9/2017). Meikarta telah membangun central park, yakni sebuah taman terbuka hijau seluas 100 hektar. Taman ini memiliki berbagai tanaman, lengkap dengan kebun binatang mini hingga jogging track.KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Foto udara kawasan Central Park di kawasan Kota Baru Meikarta, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (4/9/2017). Meikarta telah membangun central park, yakni sebuah taman terbuka hijau seluas 100 hektar. Taman ini memiliki berbagai tanaman, lengkap dengan kebun binatang mini hingga jogging track.

 
Infrastruktur keenam ialah Jakarta Cikampek Elevated Highway. Keenam infrastruktur tersebut diperkirakan akan selesai dibangun dua hingga tiga tahun mendatang.

Menariknya, keenam infrastruktur itu menjadi pendukung bagi kota baru Meikarta yang tengah dibangun Lippo Group.

Monorel akan dibangun di tengah Meikarta. Moda transportasi itu menjadi penyambung kawasan itu dengan daerah-daerah industri di Cikarang. Megaproyek Meikarta adalah harapan baru bagi Cikarang dan bahkan sekitarnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com