Advertorial

Telah Rampung, 4 Flyover di Brebes dan Tegal Diresmikan

Kompas.com - 30/10/2017, 13:47 WIB

Pelaksanaan mudik lebaran 2017 lalu khususnya di pulau Jawa, jauh berbeda dibanding tahun sebelumnya. Lebih lancar dan tak terjadi insiden kemacetan parah. Salah satu kontribusi lancarnya perjalanan mudik tahun 2017 adalah fungsionalnya jalan tol Brebes Timur-Pemalang dan 4 flyover (FO) yang dibangun melintasi 4 perlintasan sebidang kereta api di Kabupaten Brebes dan Tegal.

Meski pada saat itu belum rampung, namun penyelenggaraan mudik berlangsung dengan aman, lancar dan sukses tanpa adanya laporan kecelakaan selama melewati FO tersebut. Empat FO itu yakni FO Klonengan (1.011 meter) dan Kesambi (470 meter) di Kabupaten Tegal, kemudian FO Kretek (830 meter) dan Dermoleng (650 meter) di Kabupaten Brebes.

FO yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Bina Marga (DJBM) tersebut akhirnya rampung pekerjaannya dan diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang didampingi oleh Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII Achmad Herry Marzuki (25/10/2017). Selain FO, Gubernur Ganjar juga meresmikan Underpass Jatingaleh Kota Semarang dengan panjang 1.300 meter. 

Pembangunan keempat FO tersebut terbilang cepat karena menggunakan teknologi corrugated mortarbusa pusjatan (CMP). Pekerjaannya dikebut siang dan malam sejak November 2016, yang tercepat adalah Dermoleng dan Klonengan hanya menghabiskan waktu 4,5 bulan pekerjaannya. Sedangkan yang terakhir Kretek menghabiskan 6 bulan pekerjaan konstruksi.

“Kita bekerja dengan lembur 24 jam, menggunakan 3 shift dengan pekerja mencapai 350 orang,” tutur Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jembatan Wilayah Tegal-Brebes DJBM Kementerian PUPR Wahyu Supriyo (29/10/2017).

Karena berada di atas perlintasan sebidang kereta api, tentunya pembangunan tidak boleh mengganggu jalannya kereta api. Sehingga dalam pekerjaannya, Wahyu mengatur agar sesuai dengan waktu jeda yang diberikan oleh kereta api.

Di jalur tersebut, terdapat 72 kali perlintasan kereta api di hari biasa. Setiap kereta yang melintas membutuhkan waktu selama lima menit atau per harinya mencapai enam jam untuk penutupan jalan yang mengakibatkan antrean kendaraan. Antrean semakin panjang pada musim mudik tiba, karena meningkatnya volume kendaraan dan peningkatan perlintasan kereta api menjadi sekitar 92 kali per hari atau lebih dari tujuh jam pemberhentian dalam sehari. 

Dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan, Wahyu mengatakan dukungan seluruh pemangku kepentingan antara lain PT KAI, Kepolisian, Dinas Perhubungan, PT. PLN, Perhutani, PDAM dan Dinas PU Provinsi Jawa Tengah sangat membantu kelancaran proses pembangunan. Selain itu Menteri PUPR Basuki Hadimuljono terus memantau perkembangan pembangunan 4 flyover dengan sering turun langsung mengunjungi lokasi proyek.

"Saya cek langsung ke PT Wijaya Karya Industri & Konstruksi di Cileungsi, Jawa Barat untuk mengecek kesiapan material baja dan box girder yang digunakan dalam pembangunan Flyover Kretek untuk memastikan proses pengiriman dan pemasangan girder tepat waktu pada masa kritis H-7 jelang Lebaran 2017 lalu," kata Menteri Basuki beberapa waktu lalu. 

Selain untuk mempersiapkan jalur mudik, kehadiran flyover juga dapat meningkatkan konektivitas antar wilayah Pantai Utara dan Pantau Selatan Jawa sehingga diharapkan bisa ikut meningkatkan pertumbuhan ekonomi regional dan nasional, khususnya mendukung arus distribusi barang dan logistik. 

Flyover Dermoleng dilaksanakan oleh kontraktor PT Adhi Karya (Persero) Tbk-CDI KSO dengan nilai kontrak Rp 64 miliar. Untuk Flyover Klonengan dikerjakan oleh kontraktor PT Hutama Karya dengan nilai kontraknya Rp 112 miliar, kemudian Flyover Kesambi dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya dengan nilai kontrak Rp 58 miliar, dan Flyover Kretek dikerjakan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan nilai kontrak Rp 82 miliar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com