kabar mpr

Ini Pesan Zulkifli Hasan kepada Peserta Sarasehan Bela Negara

Kompas.com - 30/10/2017, 18:53 WIB

MPR RI masih gencar melakukan sosialisasi terkait empat pilar kebangsaan guna memperkuat pendidikan kewarganegaraan di Indonesia. Kali ini, sosialisasi dilakukan oleh Ketua MPR RI Zulkifli Hasan yang berkunjung ke acara Sarasehan Bela Negara di Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (28/10/2017) malam lalu.

Acara tersebut merupakan bagian dari rangkaian HUT ke-37 Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI). Tidak tanggung-tanggung, acara dihadiri oleh IARMI dari berbagai provinsi dan daerah di Indonesia.

Menggunakan seragam dan atribut resmi resimen mahasiswa, ratusan peserta menyimak materi yang disampaikan oleh Zulkifli. Adapun materi yang diterangkan tidak lepas dari empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Undang-Undang Dasar 1945.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum IARMI itu tidak lupa menegaskan bahwa empat pilar yang ia sebutkan merupakan faktor utama pemersatu bangsa. Oleh karena itu, konflik yang berlandaskan perbedaan tidak boleh lagi terjadi, karena seharusnya semua masalah bisa diselesaikan dengan pemikiran atau tindakan yang mengacu pada Pancasila.

Menurutnya, Pancasila sebagai ideologi bangsa merupakan rumusan terbaik untuk menghapus segala bentuk masalah maupun konflik yang timbul akibat perbedaan. Perbedaan yang dimaksud bisa meliputi agama, golongan, serta pilihan politik. 

Setelah itu, Zulkifli juga menyampaikan tiga poin penting dalam pengamalan pilar kebangsaan agar Indonesia bisa menjadi bangsa yang hebat. Poin pertama adalah ilmu sebagai bekal yang harus dimiliki oleh setiap individu agar bisa bersaing dengan sumber daya manusia dari negara lain.

“Jangan sampai orang asing menjadi pekerja di sini. Kita harus berilmu agar kita bisa memiliki daya saing dan dapat bekerja di tanah kita sendiri,“ ujar Zulkifli.

Poin berikutnya adalah kepercayaan yang harus terus ditumbuhkan di lingkungan masyarakat, baik secara vertikal maupun horizontal. Zulkifli yakin, kepercayaan merupakan modal utama dalam mewujudkan lingkungan yang aman, tertib, dan tentram. Dengan begitu, Indonesia akan menjadi bangsa dan negara yang kokoh.

“Tugas kita semua adalah menumbuhkan kepercayaan antara masyarakat dan pemerintah, masyarakat dan aparat penegak hukum, dan sesama masyarakat,” kata Zulkifli.

Sementara itu, poin terakhir adalah penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Zulkifli mengatakan bahwa masyarakat perlu menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam empat pilar kebangsaan ke dalam kehidupan sehari-hari, baik itu dalam berpikir, berucap, maupun bertindak. Tujuannya adalah agar masyarakat bisa menilai mana yang baik dan benar.

“Bayangkan jika kita menilai apa pun usaha kita dengan materi, maka yang muncul adalah ketamakan dan kehancuran bangsa ini,” pungkas Zulkifli. (MMS)

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com