Advertorial

Anggapan Soal Pengaturan Keuangan Ini Ternyata Hanya Mitos

Kompas.com - 30/10/2017, 19:00 WIB

Tentu, dalam kehidupan sehari-hari, kamu pernah mendengar bahwa sebaiknya mengambil langkah A karena B akan bikin rugi. Padahal, kebenaran anggapan tersebut belum tentu benar.

Termasuk dalam hal pengaturan keuangan, banyak anggapan beredar di kalangan masyarakat. Namun, belum tentu semuanya benar. Berikut anggapan yang ternyata adalah mitos seperti dilansir liputan 6.com.

Menabung Pangkal Kaya

Meski tak sepenuhnya salah, anggapan ini kurang tepat. Banyak perencana keuangan menyarankan untuk menyisihkan sebagian dana untuk simpanan. Namun, tabungan konvensional tidaklah menjanjikan.

Untuk kebutuhan jangka panjang, ada banyak produk investasi yang mampu memberi imbal hasil lebih besar dibanding bunga tabungan.

Investasi Hanya untuk Orang Kaya

Merdeka secara finansial adalah impian semua orang. Sayangnya, kesadaran investasi di Indonesia masih rendah. Salah satu penyebabnya adalah rendahnya pemahaman mengenai finansial itu sendiri.

Banyak yang mengira bahwa investasi adalah untuk kalangan tertentu. Kenyataannya, saat ini banyak instrumen investasi yang sengaja dibuat untuk masyarakat kelas menengah ke bawah. Contohnya adalah reksa dana yang saat ini minimal bisa dengan Rp100 ribu.

Reksa dana juga tak menuntutmu menjadi ahli keuangan yang perlu melakukan riset pasar sebelum membeli reksa dana. Manajer Investasi (MI) yang akan mengelola uangmu. Mereka akan memastikan uangmu dipakai untuk hal yang tepat.

Kartu Kredit Bikin Boros

Seiring meningkatnya penggunaan kartu kredit, banyak orang mulai menyadari bahwa kalimat ini adalah mitos.  Boros tidaknya seseorang ditentukan dari kemampuannya mengelola keuangan dan mengerem nafsu belanja.

Bila kamu bijak mengelola kartu kredit, kamu akan mendapat manfaatnya. Misalnya, diskon kartu kredit yang menguntungkan. Jika kartu kredit dipakai secara disiplin, kamu bisa terhindar dari bunga kartu kredit.

Beli Asuransi Hanya Membuang Uang

Di negara maju, tingkat kepemilikan asuransi sangat tinggi. Bahkan, di Eropa atau Amerika Serikat (AS), menyetir kendaraan tanpa memiliki asuransi adalah pelanggaran hukum dan membuatmu kehilangan Surat Izin Mengemudi (SIM).

Asuransi dibuat agar kamu terlindung dari risiko finansial yang muncul akibat terjadinya suatu peristiwa, seperti sakit, kecelakaan, pesawat tertunda, hingga kematian. Dalam asuransi kendaraan, asuransi akan menanggung biaya perbaikan kendaraan dan kendaraan orang lain yang kamu tabrak.

Akibatnya, risiko finansial menjadi jauh lebih ringan.

Sulit Mengajukan Pinjaman ke Bank

Dulu, ketika butuh uang, masyarakat banyak mengandalkan lintah darat saat butuh pinjaman dana cepat. Padahal, bunga mereka sangat mencekik. Meski bank sudah memberi fasilitas pinjaman sejak dulu, namun belum yang menggunakannya.

Salah satu alasannya adalah adanya anggapan bahwa meminjam di bank itu sulit dan rumit. Padahal, saat ini banyak perusahaan teknologi finansial yang bisa membantu membandingkan produk finansial sekaligus mengajukannya secara daring.

Kamu tak perlu buang waktu dan mengerahkan banyak tenaga untuk kredit tanpa agunan, KPR, hingga kredit kendaraan.

http://smart-money.co/finansial/anggapan-soal-pengaturan-keuangan-ini-ternyata-hanya-mitos

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com