Advertorial

Begini Caranya Sampaikan Kabar Buruk Pada Rekan Kerja

Kompas.com - 01/11/2017, 20:00 WIB

Satu hal menegangkan yang biasa terjadi di lingkungan kerja adalah ketika Anda mendapat tugas menyampaikan kabar buruk terkait pekerjaan untuk kolega, mitra bisnis, atau karyawan. Tugas ini tak mudah memang, sebab sebuah kabar buruk bisa saja merusak hari dan suasana hati seseorang.

Namun, jika tugas itu sudah diberikan pada Anda, apa boleh buat, Anda harus melakukannya. Dilansir dari Entrepreneur, seperti dikutip Smart-money.co, Anda bisa menyampaikan “tugas berat” ini dengan cara-cara tertentu.

Sebelum menyampaikan kabar buruk, Anda biasanya melakukan persiapan. Saat tiba saatnya untuk mengatakannya, sebaiknya jangan beri semua informasi sekaligus. Katakan sebagian dulu, lalu lihat reaksinya. Dengan melakukan langkah ini, Anda bisa menyiapkan waktu untuk diri sendiri dan menghormati orang lain.

Bila memungkinkan, kabari mereka melalui email terlebih dahulu. Informasi yang disampaikan lewat tulisan biasanya bisa lebih akurat dan jelas, sehingga mengurangi kemungkinan ada kesalahpahaman.

Setelah email, baru Anda bisa mengatakannya via telepon atau secara langsung. Di saat inilah Anda bisa menunjukkan empati yang tidak akan terasa lewat tulisan. Dengan berbicara secara langsung, Anda bisa menilai gestur, suara, dan bahasa tubuhnya dengan lebih jelas.

Saat menyampaikan sesuatu, pastikan juga Anda mengatakan alasannya dengan jelas, tanpa ada sesuatu yang ditutupi. Meski begitu, tak perlu juga mengabarkan informasinya dengan rinci.

Sebaiknya, Anda juga tak melindungi, menyalahkan orang lain, atau membuat pembenaran atas kabar buruk tersebut dengan mengatakan “Saya tidak yakin,” atau “Saya tidak tahu.” Jangan juga berbohong dengan alasan “demi kebaikan”. Menyampaikan kebenaran selalu berdampak lebih baik, meski kadang sulit diterima.

Yang tak kalah penting, saat menyampaikan kabar buruk, gunakanlah nada bicara yang sopan. Hal ini akan menunjukkan rasa hormat, empati, dan pengertian. Sikap ini mampu mengurangi sedikit rasa kecewa akibat kabar buruk yang diterima.

Prinsip terpenting dalam mengabarkan berita buruk adalah, jangan sampaikan dengan cara meledak-ledak. Bila Anda termasuk orang yang mudah panik, sebaiknya kendalikan diri terlebih dahulu. Beri juga lawan bicara Anda waktu untuk mengerti keadaannya. Seluruh bahasa dan sikap yang Anda gunakan pun harus melambangkan rasa empati.

Sumber: Smart-money.co  

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com