40 Tahun Berkarya, BPJS Ketenagakerjaan Gelar Lomba Jurnalistik

Tak semua program terkait kebijakan publik bisa dipahami masyarakat dengan mudah. Peran media massa dibutuhkan sebagai corong untuk menyampaikan ide atau program terkait jaminan kesejahteraan kepada masyarakat.

BPJS Ketenagakerjaan contohnya, perlu menginformasikan dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait program-programnya yang penting untuk kesejahteraan masyarakat. Oleh sebab itu, lembaga ini menggandeng jurnalis dan media massa untuk mengedukasi masyakarat mengenai hal tersebut, melalui karya jurnalistik.

Untuk tujuan tersebut, BPJS Ketenagakerjaan pun menyelenggarakan Lomba Karya Tulis Journalistic Awards 2017 untuk para jurnalis dengan tema “40 Tahun Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Untuk Semua”. Total hadiah dari kompetisi ini adalah Rp 82,5 juta. Lomba ini sendiri sekaligus menjadi kegiatan untuk memperingati Hari Jadi BPJS Ketenagakerjaan yang ke-40, di mana acara puncaknya akan digelar pada akhir tahun ini.

Adapun subtema yang dapat diangkat dalam tulisan antara lain Digitalisasi 4 (empat) Program BPJS Ketenagakerjaan, Program GN Lingkaran (Gerakan Nasional Peduli Perlindungan Pekerja Rentan), Perlindungan Jaminan Sosial Bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI), Perluasan Kepesertaan, Kesejahteraan Setelah Pensiun.

“Penyelenggaraan lomba ini sebagai bentuk apresiasi BPJS Ketenagakerjaan atas kerja sama yang baik dalam mendukung publikasi program dan kegiatan serta aksi BPJS Ketenagakerjaan,” kata Kepala Divisi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Irvansyah Utoh Banja di Jakarta.

Menurut Utoh, penyampaian informasi program dan pelayanan BPJS Ketenagakerjaan kepada peserta kini harus dilakukan secara digital. Seiring perkembangan zaman, kata Utoh, BPJS Ketenagakerjaan yang telah bekerja selama 40 tahun pun terus berbenah dan bekerja dengan penuh dedikasi dan profesionalitas yang tinggi, sehingga menghasilkan program-program yang adaptif terhadap kebutuhan masyarakat masa kini, seperti Gerakan Nasional Lingkaran.

Program ini merupakan bentuk penguatan dan target perluasan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan. “Bisa dibilang bahwa program ini kental nuansa humanis karena unsur pedulinya sangat tinggi", ujar Utoh.

Kepedulian BPJS terkait jaminan  sosial ketenagakerjaan juga berikan kepada pekerja migran Indonesia (PMI) yang bekerja di luar negeri untuk saat ini dan seterusnya. Sebab, jaminan kesejahteraan untuk para TKI dan keluarganya merupakan wujud perlindungan bagi seluruh rakyat Indonesia.  

“Bagaimanapun PMI atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) merupakan salah satu jenis pekerjaan yang berdampak besar terhadap pemasukan devisa, maka tidak heran jika para TKI ini diberikan julukan yang istimewa, sebagai pejuang devisa,” katanya.

Terkait lomba karya tulis, peserta kategori wartawan media cetak dan online dapat memuat hasil tulisannya di media masing-masing, pada periode 1 November 2017 sampai 18 Desember 2017. Peserta wajib melampirkan bukti tayang dari setiap tulisan.

Sebagai informasi, persyaratan tulisan minimal 3.000 karakter, belum pernah dilombakan dan bukan tulisan pariwara (advetorial).  Persyaratan khususnya berupa Kartu Pers dan bukti pemuatan tulisan di media (untuk wartawan). Persyaratan lainnya, peserta wajib melampirkan copy Kartu Tanda Penduduk, menyerahkan hard copy via email dan soft copy.

Selanjutnya hard copy tulisan dan lampiran  juga diserahkan ke Divisi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Lantai 4, Gedung Kantor Pusat BPJS Ketenagakerjaan Jl. Jend. Gatot Subroto No.79, Jakarta Selatan 12930. Pengiriman file materi lomba ke panitiabpjstkja2017@gmail.com. Penyerahan berkas lomba sampai ke panitia paling lambat pada 20 Desember 2017.

Hasil karya tulis peserta akan dinilai oleh jajaran juri yang terdiri dari Direktur Umum dan SDM BPJS Ketenagakerjaan Naufal Mahfudz, Kepala Divisi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Irvansyah Utoh Banja, Kepala Divisi Pemberitaan Umum LKBN Antara Erafzon Saptiyulda, dan Ridwan Max. Sijabat, Direktur Pusat Kajian Jaminan Sosial Nasional (PKJSN).