Advertorial

Penyelesaian Jalan Tol Saradan-Kertosono Dipercepat, Akhir 2018 Beroperasi

Kompas.com - 08/11/2017, 14:23 WIB

Direktorat Jenderal Bina Marga (DJBM) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mempercepat pengerjaan pembangunan Jalan Tol Saradan-Kertosono (37,39 km) yang merupakan salah satu seksi dari tol Solo-Kertosono. Jalan tol tersebut merupakan jaringan jalan tol Trans Jawa yang akan terhubung di tahun 2018.

"Minggu ini progressnya telah mencapai 38 persen. Memang secara kontraktual kontrak pekerjaan berakhir di akhir Juli 2019, namun karena diinstruksikan percepatan maka kita akan percepat sampai 9 bulan agar bisa operasional di akhir 2018," tutur Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jalan Bebas Hambatan Solo-Kertosono 2 DJBM Kementerian PUPR Indra Rismawansyah, Selasa (7/11/2017).

Indra mengatakan bahwa saat ini pelaksanaan pekerjaan memasuki pekerjaan tanah berupa timbunan, pemasangan fondasi untuk struktur jembatan, pemasangan box culvert dan pembangunan overpass. Ditargetkan, pada akhir 2017 progress pekerjaan mencapai 45 hingga 50 persen, bahkan jalan tol tersebut ditargetkan dapat fungsional pada lebaran 2018.

Sepanjang Jalan Tol Saradan-Kertosono nantinya akan memiliki 24 buah jembatan. Indra mengatakan pihaknya juga membangun struktur crossing jalan tol berupa overpass 10 buah, underpass 24 buah dan jembatan 1 buah.

"Jalan tol ini melewati jalan lokal, untuk itu dibangun underpass dan overpass. Dalam proses pembangunannya, kita berupaya untuk mengakomodir kebutuhan dan keinginan dari warga," tutur Indra.

Jalan Tol Solo-Kertosono sepanjang 178,45 km ini akan melalui dua provinsi, yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pembangunannya terbagi menjadi dua ruas, yaitu ruas Solo-Ngawi (90,1 km) yang dimiliki oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Solo Ngawi Jaya (SNJ), dan Ngawi-Kertosono (88,35km) dimiliki oleh PT Ngawi Kertosono Jaya (NKJ).

Keduanya mendapat dukungan APBN sebagai bentuk kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) agar ruas tol tersebut layak secara finansial.

Dari panjang total 90,10 km ruas tol Solo-Ngawi,  20,9 km di antaranya mendapat dukungan dan dibangun oleh pemerintah yaitu pada seksi 1 A (0,90 km) dan 1 B (1,47 km). Colomadu-Karanganyar, JBH Solo-Kertosono (0,90 km) dan Colomadu-Karanganyar (17,78 km). Saat ini progressnya telah mencapai 98,21 persen (status Oktober 2017).

Sisanya pada seksi 3 Solo-Mantingan (35,13 km) dan Seksi 4 Mantingan-Ngawi (34,20 km) dikerjakan oleh BUJT dan progressnya telah mencapai 76,15 persen (status Oktober 2017).

Sedangkan ruas tol Ngawi-Kertosono yang memiliki panjang 97,018 km, yang mendapat dukungan dan dibangun oleh pemerintah adalah sepanjang 37,39 km yaitu pada seksi 4 Saradan–Kertosono. Sedangkan sisanya yaitu Seksi 1 IC Ngawi-IC Madiiun (20 km), Seksi 2 IC Madiun-IC Caruban (8,45 km), dan Seksi 3 IC Caruban-IC Nganjuk (21,06 km) dikerjakan oleh BUJT. Sampai Oktober 2017 progressnya telah mencapai 90,45 persen.

Percepatan pembangunan ruas tol ini merupakan realisasi dari target pembangunan jalan tol sepanjang 1.800 km hingga akhir tahun 2019. Diharapkan ruas rol tersebut akan memperkuat jaringan jalan nasional yang telah ada sekaligus memberikan andil yang signifikan, khususnya dalam melayani pergerakan barang dan jasa pada jalur Trans Jawa. 

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com