Sorot

Meikarta di Mata Praktisi Properti Indonesia

Kompas.com - 08/11/2017, 16:21 WIB

KompasProperti - Pembangunan kompleks apartemen dan kota mandiri Meikarta menimbulkan berbagai reaksi, baik dari masyarakat, pemerintah, maupun swasta. Tanggapan juga muncul dari sejumlah praktisi properti di Indonesia.

Lippo Group sebagai pengembang properti yang mengerjakan proyek ini berharap agar Meikarta bisa membantu mengatasi beragam masalah ekonomi, sosial, pendidikan, transportasi, dan sejumlah problem kehidupan masyarakat modern.

Dalam keterangan tertulis saat penutupan atap (topping  off) dua tower apartemen CBD Meikarta, Presiden Meikarta Ketut Budi Wijaya mengatakan bahwa pelaksanaan penutupan atap ini merupakan bentuk komitmen Lippo Group untuk membangun dengan kecepatan tinggi.

“Kami akan melanjutkan pembangunan tower berikutnya sesuai dengan masterplan yang ada. Ke depan, 50 gedung mulai siap dihuni pada Desember 2018,” ujar Ketut, Minggu (29/10/2017) di Cikarang.

Baca: Berisi 900 Apartemen, Lippo Tutup Atap Dua Tower Meikarta

Dia menambahkan, Meikarta dikelola dengan visi, keberanian, pengelolaan solid, kecepatan, dan sistem keuangan yang sehat. Untuk itu, diharapkan kota mandiri ini bisa jadi solusi dari kemacetan, kepadatan, dan tekanan sosial lainnya seperti yang terjadi di Kota Jakarta.

Pendapat yang sama disampaikan oleh Presiden Lippo Group Theo L. Sambuaga. Menurut dia, pembangunan Meikarta diharapkan mampu memberikan dorongan pada industri properti nasional yang dalam beberapa tahun mengalami perlambatan.

“Mengutip data Indonesia Property Watch, pada kuartal pertama tahun 2017, pertumbuhan industri properti naik 5,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2016, yaitu minus 24 persen. Dengan hadirnya Meikarta, kami yakin akan memberikan stimulus pada industri properti agar bisa kembali berkembang,” kata Theo L Sambuaga.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia Luhut Binsar Panjaitan turut hadir dalam seremoni apartemen di segitiga emas atau central business distict (CBD) Meikarta, Minggu (29/10/2017).Erwin Hutapea Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia Luhut Binsar Panjaitan turut hadir dalam seremoni apartemen di segitiga emas atau central business distict (CBD) Meikarta, Minggu (29/10/2017).

Sementara itu, Ketua Umum Real Estate Indonesia Soelaeman Soemawinata menyampaikan ucapan selamat kepada Meikarta atas segala terobosan selama enam bulan ini. Hal itu menjadi faktor utama untuk menggairahkan pembangunan skala besar.

“Industri properti tambah optimistis. Saya harap ini menjadi momentum untuk semua turut membangun perumahan dengan sasaran satu juta rumah tercapai,” ucap Soelaeman Soemawinata.

Reaksi positif juga diutarakan oleh Ali Tranghanda dari Indonesia Property Watch. Menurut dia, inisiatif Lippo Group dengan menghadirkan CBD Meikarta di jantung Cikarang patut diapresiasi.

“Selain penyerapan tenaga kerja yang luar biasa, proyek ini akan membuat basis ekonomi wilayah semakin kuat, solid, dan sustainable ke depan,” ucap Ali Tranghanda.

Suasana di Kantor Marketing Kota Baru Meikarta, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (4/09/2017). Pada tahap pertama, akan dibangun 200.000 unit apartemen yang siap huni pada akhir tahun 2018.KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOB Suasana di Kantor Marketing Kota Baru Meikarta, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (4/09/2017). Pada tahap pertama, akan dibangun 200.000 unit apartemen yang siap huni pada akhir tahun 2018.

Ia menambahkan, CBD Meikarta tidak hanya membangun gedung, tetapi juga memiliki konsep yang visioner dalam membangun peradaban yang lebih baik. Saat ini, tutur Ali, hal itu mungkin hanya bisa dilakukan oleh pengembang sekelas Lippo Group.

Perkembangan pesat kawasan Cikarang dan sekitarnya di sektor industri saat ini belum lengkap tanpa hadirnya pusat bisnis. Untuk itulah Meikarta hadir agar mendukung perkembangan wilayah tersebut menjadi kota modern yang mendukung perekonomian nasional.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com