Advertorial

Tepat Pilih Klien, Bisnis pun Lancar

Kompas.com - 09/11/2017, 17:00 WIB

Kepuasan klien dalam sebuah bisnis merupakan penentu apakah bisnis tersebut akan sukses atau tidak. Supaya bisnis bisa langgeng, Anda harus pintar-pintar menjawab kebutuhan klien.

Selain itu, Anda juga perlu memilih klien. Hal ini karena jika mendapat klien yang salah bisa menghambat kemajuan bisnis Anda. Untuk menghindarinya, simak beberapa pertimbangan berikut, seperti dilansir dari smartmoney.co.

Sesuai Kapasitas
Tantangan kerja akan terjawab bila berada dalam kapasitas. Bila berada di luar kapasitas, bisnis bisa mendapat kesulitan di kemudian hari. Analoginya, sebagai ahli manajemen bisnis, belum tentu Anda juga ahli manajemen media sosial.

Oleh karena itu, bila klien meminta layanan di luar kapasitas, tegaslah menolak. Bila nekat menerima, ada risiko klien kecewa bila Anda tak bisa memenuhi harapan. Klien yang tak puas ini nanti akan cenderung menjadi duri dalam bisnis.

Tak Punya Nilai Bisnis
Berkaca dari pengalaman, banyak pebisnis pemula fokus mencari keuntungan hingga melupakan nilai bisnis. Hal ini akhirnya membuat mereka kerap mengubah model bisnis. Padahal, hal ini bisa mengurangi nilai bisnis.

Dampaknya, dalam jangka panjang akan mengancam kelangsungan bisnis itu sendiri. Karenanya, pahami pentingnya nilai bisnis dan belajarlah mempertahankannya. Seiring waktu, Anda akan sadar bahwa nilai bisnis lebih penting dari mencari keuntungan semata. Bila ada klien yang tak sesuai nilai bisnis itu, lebih baik tolak tawaran klien.

Kualitas Klien Tergantung Komitmen
Jika serius pada bisnis yang dijalani, Anda akan menemukan klien yang juga serius bekerja sama. Jika selektif memilih klien, niscaya Anda akan mendapat klien yang terbaik pula.

Klien semacam ini akan membantu mendapat hasil sesuai keinginan. Jika sudah berkomitmen, jangan lupa hitung risiko kegagalannya. Kemudian, jelaskan risiko itu pada mereka. Jika ternyata klien tidak siap menerima prediksi risiko itu, sebaiknya lepaskan.

Tak Siap Berkomitmen
Beberapa klien butuh waktu untuk berpikir soal kerja sama. Klien semacam ini punya komitmen panjang dan waktu untuk memberi penjelasan. Sayangnya, mereka tidak terbiasa dengan perintah langsung.

Hal ini bukan berarti mereka tak nyaman bekerja dengan Anda, mereka hanya tak terbiasa dengan perintah. Jadi, carilah jalan tengahnya.

Jangan Acuhkan Intuisi
Meski bisnis berjalan dengan logika, jangan abaikan intuisi, terutama dalam memilih klien. Intuisi adalah panduan penting menentukan klien yang tepat. Pebisnis pemula sering memilih mengabaikan perasaan dan berakhir dengan klien yang buruk.

Jika Anda merasa klien tersebut berusaha memutuskan jalinan komunikasi, maka selidikilah. Jika  menemukan kejanggalan saat kerja sama mulai berjalan, maka uraikanlah.

Bila segala upaya sudah Anda lakukan tetapi masalah tak kunjung selesai, solusinya adalah menghentikan bisnis. Katakan 'tidak' pada klien yang salah dan berilah ruang untuk pelanggan yang tepat. (Adv)

Sumber : smart-money.co

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com