Kilas

Tol Becakayu Dongkrak Potensi Investasi Meikarta

Kompas.com - 12/11/2017, 20:58 WIB


KompasProperti - Presiden Meikarta Ketut Budi Wijaya mengatakan, proyek Meikarta dikelilingi infrastruktur dasar yang mumpuni di koridor Bekasi-Cikarang-Karawang.

Seluruh proyek infrastruktur tersebut, baik yang sudah terbangun maupun masih dalam pekerjaan, akan menjadi nilai tambah sekaligus nilai jual yang mendongkrak potensi investasi “kota baru” di Cikarang itu.

Sebut saja, Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek atau Jakarta-Cikampek Elevated Toll, Kereta Cepat jakarta-Bandung, Light Rail Transit (LRT), dan juga Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu). Yang terakhir, yaitu Tol Becakayu, bahkan sudah diresmikan Presiden RI Joko Widodo pada Jumat (3/11/2017) lalu.

Ketut menilai, tol Becakayu akan mendorong dampak signifikan terhadap bisnis properti di kawasan Bekasi, terutama Cikarang. “Keberadaan tol ini Becakayu akan menggairahkan sektor infrastruktur lainnya di Bekasi. Sektor properti di Bekasi akan maju,” kata Ketut.

Ilustrasi apartemenLTF Ilustrasi apartemen

Menurut dia, ke depan tol Becakayu akan menjadi daya tarik sendiri dari sektor hunian bagi masyarakat yang sehari-hari melaju dari Jakarta menuju Cikarang dan sebaliknya.

Adapun jalan bebas hambatan itu mencapai panjang 23,76 kilometer. Dari sepanjang itu, ruas tol yang baru diresmikan adalah seksi 1B dan 1C sepanjang 8,26 kilometer yang terbentang dari Cipinang Melayu-Pangkalan Jati-Jakasampurna.

Konstruksi yang berupa jalan layang (elevated) itu membentang dari wilayah Tambun Bekasi sampai wilayah Kampung Melayu bagian timur Kota Jakarta sepanjang 23,76 kilometer.

Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) dibangun dan dioperasikan secara bertahap, yaitu seksi l sepanjang 11,9 kilometer, seksi llA 4,1 kilometer, dan seksi IIB 7,8 kilometer. Seksi I membentang dari Casablanca hingga Jakasampurna, sementara seksi ll dari Jakasampurna sampai Duren Jaya. Investasinya Rp 8,5 triliun.

Foto udara proyek kawasan Kota Baru Meikarta, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (4/9/2017). Pada tahap pertama, akan dibangun 200 ribu unit apartemen yang siap huni pada akhir tahun 2018.KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Foto udara proyek kawasan Kota Baru Meikarta, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (4/9/2017). Pada tahap pertama, akan dibangun 200 ribu unit apartemen yang siap huni pada akhir tahun 2018.

Ketut mengatakan, dengan teralisasinya tol baru tersebut, waktu tempuh Bekasi-Jakarta yang biasanya memakan waktu dua jam akan menjadi lebih singkat. Selain itu, kehadiran tol ini juga akan meningkatkan kelancaran lalu lintas kendaraan logistik melalui jalan Tol Cikampek menuju Cikarang, Karawang, Purwakarta, dan Bandung.

Bahkan, praktisi properti, Imam Santoso, memandang keberadaan Tol Becakayu akan memicu kenaikan harga properti di Bekasi.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau