Advertorial

Maksimalkan Nutrisi di Usia Emas untuk Masa Depan Anak

Kompas.com - 13/11/2017, 08:00 WIB

Memiliki anak yang pintar, terampil, dan berbudi pekerti yang baik adalah cita-cita orang tua sejak zaman dahulu hingga sekarang. Karenanya, orang tua perlu menyadari peran penting mereka dalam perkembangan anak. Termasuk memberikan dukungan, baik nutrisi ataupun stimulasi kepada si buah hati.

Usia 1-5 tahun disebut sebagai usia emas di mana otak anak mengalami pertumbuhan yang begitu pesat. Banyak orangtua yang mengukur kecerdasan anak dari aspek kognitifnya, semisal berbicara atau berhitung. Padahal kecerdasan anak tak melulu soal kognitif atau kecerdasan akal, melainkan juga kecerdasan fisik dan sosial.

Kecerdasan akal biasanya dilihat dari sejauh mana kemampuan anak untuk berkomunikasi, berhitung, merangkai kata, memecahkan masalah, dan berpikir jernih. Sedangkan kecedasan fisik terlihat dari perkembangan motorik dan stimulasi panca indera anak. Sementara kecerdasan sosial tercermin dari bagaimana anak mengendalikan dirinya dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

Orangtua perlu menyadari bahwa perkembangan anak dimulai sejak dini. Salah satu cara untuk memaksimalkan perkembangannya adalah dengan memberikan dukungan yang sesuai dengan kebutuhan anak.

Dukungan untuk kepintaran akal, fisik, sosial

Ada hal sederhana yang dapat dilakukan orangtua untuk mendukung perkembangan akal anak. Salah satunya adalah dengan memenuhi asupan nutrisi berikut.

1. Asam Lemak Esensial (Omega 3 & 6)

DHA (Docosehaxaenoic Acid) dan AA (Arachidonic Acid) adalah bagian dari rantai panjang asam lemak esensial Omega 3 dan Omega 6, berturut-turut. Asam lemak Omega 3 (Asam alfa-linolenat) dan Omega 6 (Asam Linoleat) penting untuk proses mengamati dan berpikir si kecil dan tidak dapat dihasilkan tubuh. Anda bisa mendapatkannya dari sarden, tongkol, salmon, tuna, udang, kerang, kacang kenari, dan minyak zaitun.

2. Kolin

Kolin adalah nutrisi yang dibutuhkan untuk perkembangan otak dan fungsi daya ingat. Selain itu, kolin membantu proses komunikasi otak dengan organ-organ lain di tubuh. Sumber makanan yang mengandung kolin antara lain telur, susu yang difortifikasi, brokoli, kubis, kembang kol, tahu, yoghurt, dan daging sapi tanpa lemak.

3. Zat besi

Zat besi juga unsur paling penting dalam menjaga dan meningkatkan aktivitas saraf. Selain itu, zat besi membantu kerja enzim yang penting untuk perangsangan saraf. Makanan sumber zat besi antara lain daging sapi, daging kambing, sayuran hijau, dan kacang-kacangan.

4. Vitamin A

Vitamin A dibutuhkan untuk mendukung fungsi penglihatan, pertumbuhan tulang, dan membantu melindungi tubuh dari infeksi. Anak usia 1-3 tahun membutuhkan asupan vitamin A 400 mikrogram per hari (AKG, 2013). Pastikan si kecil mengonsumsi wortel, bayam, ubi, dan paprika merah untuk mendapat asupan vitamin A yang cukup.

Dukungan untuk kepintaran fisik

Sementara untuk kepintaran fisik, orangtua dapat mendukung perkembangannya dengan memenuhi kebutuhan protein dan alpha-lactalbumin.

1. Protein

Setiap sel di tubuh memerlukan protein. Bagi anak usia dini, sebanyak 10 persen tenaganya bersumber dari protein. Oleh karena itu, protein merupakan komponen esensial yang akan membantu si kecil tumbuh aktif. Sumber protein terbaik untuk si kecil yaitu daging sapi, daging unggas, kuning telur, susu, dan kacang – kacangan.

2. Alpha-lactalbumin

alpha-lactalbumin adalah protein whey yang terdiri dari sekitar 20 persen dari total kandungan protein yang mudah dicerna.  Dapat meningkatkan penyerapan mineral dan menstimulasi fungsi daya tahan tubuh dan memiliki efek prebiotik, alpha-lactalbumin banyak terkandung di daging, unggas, ikan, telur, dan susu yang difortifikasi.

Dukungan untuk kepintaran sosial

Kecerdasan yang terakhir dan tak kalah penting adalah kecerdasan sosial. Orangtua memainkan peranan yang begitu besar dalam mendukung perkembangannya. Caranya, ajarkan anak secara langsung atau berikan contoh bagaimana untuk berhadapan dengan orang lain.

Ketiga aspek kecerdasan itu harus tersinergi untuk mendukung perkembangan si kecil. Nutrisi untuk perkembangan kecerdasan anak bisa diperoleh dari konsumsi makanan yang bergizi. Sedangkan untuk kecerdasan sosial, orangtua bisa mengunjungi laman www.parentingclub.co.id untuk inspirasi dan tips kegiatan yang menstimulasi kecerdasan sosial anak.

Sumber: www.parentingclub.co.id

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com