Advertorial

Yang Perlu Dilakukan agar Usaha Rintisan Dilirik Investor

Kompas.com - 21/11/2017, 08:46 WIB

Usaha rintisan (startup) disebut-sebut bakal menjadi kekuatan ekonomi baru di masa depan. Berbagai perusahaan rintisan muncul dan berlomba-lomba menyediakan solusi bagi permasalahan yang ada di dunia.

Salah satu faktor penting dalam membangun sebuah usaha rintisan adalah soal permodalan. Beruntungnya, kini semakin banyak perusahaan yang tertarik untuk menanamkan modalnya di perusahaan rintisan.

Tren positif itu dimuat dalam sebuah survei yang dilakukan oleh Google dan A.T Kearney Indonesia VC tentang Indonesia Venture Capital Outlook 2017. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian modal ventura lebih tertarik menanamkan modal pada perusahaan rintisan yang masih berada di tahap awal (seedstage).

Sebuah perusahaan rintisan pun bisa unggul dalam persaingan untuk mendapatkan investor jika memiliki beberapa hal. Apa sajakah itu? Berikut ulasannya.

Sebesar apapun skala usahanya, sebuah perusahaan harus memiliki rencana bisnis yang jelas. Dengan paparan rencana dan dasar bisnis yang jelas, investor dapat langsung melihat nilai apa yang dimiliki oleh sebuah bisnis. Potensi bisnis, target pasar, hingga langkah-langkah untuk mendapatkan keuntungan perusahaan dapat dimuat di rencana bisnis perusahaan.

"Perusahaan rintisan tanpa rencana bisnis hanyalah hobi mahal," kata veteran usaha rintisan Martin Zwilling.

Selain rencana bisnis, anggaran keuangan dan belanja juga menjadi faktor yang diperhatikan oleh para investor. Karenanya, buatlah anggaran dengan sebaik-baiknya, dan mintalah saran dari perencana keuangan jika perlu.

Inisiatif dari pihak internal pun perlu dilakukan. Sambil menunggu investor yang cocok, jangan segan untuk meminta masukan dari investor yang berpengalaman. Darinya, bisa didapatkan saran soal mengembangkan bisnis, jumlah anggaran yang tepat, atau bahkan sumber dana lain dari pihak lain. Jangan lupa untuk manfaatkan jaringan yang mereka miliki untuk memperluas bisnis.

Selanjutnya, sadarilah bahwa sumber dana bukan hanya bisa berasal dari investor. Lembaga perbankan adalah salah satu alternatif yang bisa dipertimbangkan. Karenanya, selalu jaga kualitas kerdit pribadi maupun perusahaan rintisan. Pastikan semua kewajiban selalu dibayar tepat waktu agar nama di Sistem Informasi Kredit milik Bank Indonesia tetap bersih.

Terakhir, jangan lupa untuk terus menjaga relasi dengan baik. Beberapa orang yang ditemui bisa jadi merupakan pintu bagi perusahaan untuk bertemu dengan investor yang tepat. Nantinya, orang-orang itu bisa membantu perkembangan bisnis dan jaringan Anda. (Adv)

 

Sumber : smart-money.co

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com