Advertorial

Siap-Siap, Ada Angin Segar untuk Peminat SBN Ritel

Kompas.com - 21/11/2017, 11:23 WIB

Di tengah fluktuasi pasar keuangan yang kurang menentu, berbagai produk investasi semakin dilirik oleh masyarakat. Berbagai kanal investasi terus diminati, mulai dari reksa dana hingga saham. Salah satu cara berinvestasi yang kini mulai mencuri perhatian adalah Surat Berharga Negara (SBN) Ritel.

Investasi surat berharga, khususnya yang diterbitkan pemerintah seperti ini memang dianggap lebih menguntungkan dibanding saham. Di setiap seri SBN, seluruh utang pokok dan bunga tahunan bagi pemegang SBN akan dijamin oleh negara. Karenanya, jenis investasi ini cocok untuk jangka menengah ataupun jangka panjang.

Kabar baik pun disampaikan oleh Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Resiko Kementerian Keuangan (DJPRR Kemenkeu). Jika selama ini penjualan SBN Ritel hanya melalui agen perbankan dan sekuritas, maka tahun depan SBN Ritel bisa dibeli melalui penjualan online. Rencananya pemerintah akan menggandeng perusahaan fintech untuk menjalankan sistem ini.

"Semua nanti online, sekarang kami sebut namanya agen penjual. Nanti, kami akan ubah menjadi mitra distribusi SBN ritel online atau MIDIS," kata Loto S Ginting, Direktur Surat Utang Negara DJPRR Kemenkeu.

Selain pembeliannya yang semakin mudah, pemerintah pun berencana menurunkan besar pecahan SBN Ritel. Adapun jumlah yang bisa dimiliki sekarang adalah sebesar Rp 5 juta sampai Rp 100 juta per orang.

“Sekarang, kami mendapat masukan bisa lebih kecil sampai Rp 100 ribu, kelipatan Rp 100 ribu. Tetapi, kami masih koordinasi apakah Rp 100 ribu dan kelipatannya sudah (menjadi) struktur yang optimal. Saat ini, sistem sudah bisa mengantisipasi kelipatan Rp 100 ribu” lanjut Loto.

Kondisi ini akan membuat kepemilikan SBN sama murahnya dengan Obligasi Ritel Indonesia dan reksa dana dengan tenor yang sama yaitu 2-3 tahun.

Tahun ini pemerintah merilis SBN Ritel seri 0014 dengan target perolehan dana sebesar Rp 13,39 triliun. Bunga yang ditawarkan pun cukup menarik, yaitu di level 5,85 persen. Satu hal menarik yang berbeda pada tahun ini adalah meningkatnya pemesan SBN Ritel dari sisi profesi lain. Tiga besar profesi yang memesan SBN Ritel ternyata berasal dari wiraswasta, pegawai swasta, dan ibu rumah tangga. (Adv)

Sumber : smart-money.co

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com