kabar mpr

Ketua MPR Dorong Orangtua untuk Pentingkan Pendidikan Anak

Kompas.com - 21/11/2017, 11:30 WIB

Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan menegaskan bahwa masalah kesenjangan menjadi hal yang krusial di Indonesia. Orang kaya semakin kaya, sementara orang miskin menjadi semakin miskin. Oleh sebab itu, tak heran apabila angka kejahatan meningkat.

"Masyarakat Indonesia banyak yang menganggur. Sementara itu, harga-harga kian tinggi, akhirnya kesejahteraan masyarakat turun. Itulah problem kita," kata Zulkifli ketika memberikan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Ulu Belu, Lampung (20/11/17).

Zulkifli menambahkan bahwa untuk keluar dari masalah tersebut, Indonesia membutuhkan SDM yang berkualitas dari segi pendidikan. Dengan terpenuhinya syarat tersebut, maka negeri ini dapat memiliki daya saing global.

Di era setelah reformasi, menurut Zul, siapa pun bisa menjadi pejabat, menjadi apa pun yang diinginkan asalkan punya keterampilan. Reformasi telah membuat semua menjadi terbuka dan melahirkan iklim persaingan yang ketat. Oleh karena itu, latar belakang ekonomi keluarga bukan lagi faktor utama yang menentukan sejauh mana masa depan seseorang.

"Peluang dan tantangan tersebut adalah yang dihadapi generasi sekarang. Oleh sebab itu, pesan saya pada orangtua agar menyekolahkan anaknya. Bukankah Allah SWT tidak mengubah nasib satu kaum kalau kaum itu sendiri tidak mengubah terlebih dahulu nasibnya?" kata Zul.

Namun demikian, ilmu yang baik harus diiringi dengan internalisasi akan nilai-nilai luhur kebangsaan. Hanya dengan begitu, masalah ketimpangan sosial bisa diatasi.

Para pendahulu telah menegaskan bahwa bangsa Indonesia ini senasib sepenanggungan. Jika kita sadar akan hal tersebut, menurut Zul, maka ilmu yang dimiliki bukan hanya berguna untuk diri sendiri tetapi juga masyarakat di sekitarnya.

"Kalo ada tetangga yang kesusahan, kita mesti bantu. Itulah ciri khas Indonesia. Saling membantu, gotong royong. Jangan sampai ada saudara kita yang mati kelaparan. Nenek moyang kita sudah mewariskan hal tersebut," tutur Zulkifli. 

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com