Meskipun pada awal perjalanannya Yendi sering kali dilanda rasa ingin menyerah, ia terus berusaha bertahan. Wordsmith Group bukan sekedar perusahaan rintisan komersil. Melalui perusahaan ini, Yendi pun turut berkontribusi secara sosial bagi perempuan. Caranya adalah dengan membuka kesempatan bagi perempuan yang sudah berkeluarga untuk menyalurkan kemampuan menulisnya.
Yendi percaya bahwa bisnis dan kontribusi sosial dapat dilakukan bersama-sama. Niat ini datang pertama kali saat ia berpelesir solo ke Lombok kala itu. Yendi mengaku tergugah oleh pertolongan orang asing kepadanya di tengah kondisi genting.
“Waktu di Lombok saya sempat terjebak di Gili karena ada badai yang memang benar-benar bikin saya tidak bisa keluar dari Gili. Tapi tidak disangka, Pak Anto pemilik hotel tempat saya menginap bawa kapal mencarisaya ke Gili karena tahu saya sendirian, cewek pula,” kisahnya.
Pertolongan ini menginspirasinya untuk berbuat kebaikan kepada orang lain dengan membuka peluang untuk bekerja mandiri. Apalagi kini bisnisnya telah meraup pendapatan yang cukup memuaskan. Dalam dua tahun pertama, bisnisnya telah meningkat tiga kali lipat. Saat ini sudah ada 10 orang karyawan yang bekerja di Wordsmith dan mayoritas adalah perempuan dan ibu rumah tangga.
“Ada staf saya yang merupakan ibu rumah tangga yang memiliki anak balita, tapi ia juga ingin mandiri secara finansial,” ujarnya.
Selain memberikan kesempatan kepada ibu rumah tangga, ke depannya Wordsmith berencana merekrut penyandang disabilitas untuk berkarir di bisnis ini. Melihat kondisi ibukota yang kurang ramah terhadap penyandang disabilitas, ia berharap rekan-rekan difabel bisa berkarir tanpa harus berkutat dengan ruwetnya sarana transportasi.
“Saya ingin menggandeng difabel sebagai mitra kerja, karena saya yakin mereka juga punya kemampuan yang kita butuhkan, apalagi kalau kerja tanpa butuh ngantor,” tutur Yendi.
Jaringan Wordsmith pun akan terus dikembangkan. Saat ini Yendi mengaku tengah mempersiapkan ekspansi ke luar kota Jakarta. Langkah ini diambil mengingat banyaknya klien yang berasal dari luar Jakarta. Ia pun berharap rekan-rekan difabel bisa bergabung dengan bisnisnya ini.