Advertorial

Serba Lebihi Ekspektasi di Tahun Pertama Digelarnya Gala Desa

Kompas.com - 08/12/2017, 19:34 WIB

KementerianPemuda dan Olahraga (Kemenpora) terus memacu gerakan kampanye Ayo Olahraga! Salah satu program yang menjadi ujung tombak implementasi kampanye tersebut adalah GALA DESA. Kegiatan ini menjadi salah satu dari beberapa program unggulan Kemenpora pada periode 2017 ini, untuk menciptakan pembudayaan olahraga di masyarakat Desa/Kelurahan.

Dengan terciptanya budaya olahraga di level kelompok masyarakat yang terkecil yakni di pedesaan/kelurahan, maka diharapkan indeks kebugaran masyarakat Indonesia yang kurang dari 18 persen pada interval 2016, harus bisa ditingkatkan pada 2017.

“Program Gala Desa ini merupakan implementasi dari program Ayo Olahraga! Sekaligus untuk menjalankan kebijakan presiden yang mengkampenyekan gerakan masyarakat sehat (Germas),” kata Menpora Imam Nahrawi.

Di sisi lain, Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora Raden Isnanta juga harus mengejar target capaian partisipasi masyarakat untuk berolahraga sampai menyentuh level 35 persen selama interval 2017. Target itu lumayan tinggi dari yang awalnya partisipasi masyarakat hanya 30 persen.

“Ini berarti kami harus mengejar untuk meningkatkan sekitar 5 persen atau setara 12,5 juta masyarakat berpartisipasi aktif berolahraga,” tuturnya.

Hal tersebut membuat otoritas olahraga tanah air tersebut bekerja ekstra keras untuk mencapainya. Garda terdepan yang menjadi pasukan pencapai target kampanye Ayo Olahraga ini tentu saja harus dijalankan oleh Deputi Pembudayaan Olahraga yang dikomando oleh Raden Isnanta. Jadilah, Gala Desa dihelat di desa terpilih yang berada di 136 kab/kota se-Indonesia.

Jumlah tersebut memang belum bisa menggenapi program Gala Desa digelar di 514 kabupaten/kota yang ada di Indonesia, namun pemerintah mencoba mensiasatinya, dengan benar-benar menempatkan kegiatan ini di kabupaten/kota yang desa atau kelurahannya benar-benar harus ditingkatkan kemauan berolahraga masyarakatnya.

- -

Alhasil, program Gala Desa pun digelar dengan mempertimbangkan tingkat kebutuhan peningkatan kebugaran masyarakat desa/kelurahan di kabupaten/kota melalui olahraga. Dengan langkah ini, Kemenpora ternyata mampu menggairahkan olahraga di tataran kelompok masyarakat terbawah.

Hal itu terbukti dengan antusiasme yang tinggi dari masyarakat yang menjadi titik dimulainya Gala Desa di Bulukumba, Sulawesi Selatan, pada 14 Mei 2017 lalu, sampai dengan titik terakhir yang akan dipusatkan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Puncak Gala Desa 2017 yang dilaksanakan pada 9 Desember 2017 ini nantinya akan berbarengan dengan kegiatan Liga Desa Nusantara digelar oleh kementerian Desa bekerja sama dengan Kemenpora, sebagai kepanjangan dari program Gala Desa Kemenpora 2017.

Dalam ajang Gala Desa, ada enam cabang olahraga (cabor) potensial dan telah familiar di masyarakat Indonesia yang diperlombakan/dipertandingkan. Cabor itu meliputi sepak bola, sepak takraw, bola Voli, bulu tangkis, tenis meja, dan atletik.

Antusiasme Tinggi di Setiap Desa/Kelurahan

Gelora membangkitkan semangat olahraga masyarkat yang tinggi dari Kemenpora, sejatinya mampu berbanding lurus dengan kemauan masyarakat untuk ikut serta dalam program Gala Desa 2017 ini. Meski program baru dimulai pada 2017, hitungan-hitungan kasat mata yang dilakukan oleh Kemenpora terhadap jumlah peserta, jumlah wasit, dan juga penonton yang menyaksikan kegiatan ini, sudah jauh melebihi ekspektasi.

Dengan jumlah yang variatif di setiap kota, peserta kegiatan olahraga atau atlet yang ambil bagian memang tidak sama. Tapi, setelah dirata-rata ada sekitar 1500 atlet di setiap kabupaten/kota yang ikut ambil bagian di Gala Desa sehingga jumlah kasar hitung-hitungan total peserta, mencapai 204.000 atlet.

- -

Usianya pun bertingkat, mulai dari usia muda yang start di U-13 sampai dengan atlet usia dewasa yang masuk dalam kategori umum. Jumlah atlet di setiap kota ini jauh meningkat, karena dalam perkiraan awal, hanya sekitar 100-200 atlet yang akan ambil bagian. Nyatanya, ada kabupaten/kota yang sampai melibatkan lebih dari 3000 peserta atau atlet desa di enam cabang olahraga yang dgelar.

Selain itu, mereka yang datang dan menyaksikan pertandingan yang dipusatkan di lapangan-lapangan desa/kelurahan, rata-rata mencapai 7000 warga. Bahkan, ada satu pertandingan yang bisa menyedot sampai lebih dari 10 ribu penonton. Total mereka yang menyaksikan dan meramaikan Gala Desa di 136 kabupaten/kota, mencapai sekitar 952.000 penonton per pekannya.

Jika dijumlahkan, setiap daerah rata-rata menggelar even Gala Desa sepanjagn tiga bulan dan bertanding di akhir pekan, maka jumlah partisipasi bisa mencapai 22 juta partisipan. Dua kali lipat dari target pertumbuhan 12,5 juta atau 5 persen partisipasi masyarakat berolahraga.

Jumlah tersebut masih berpotensi meningkat, karena setiap cabor digelar di lapangan atau GOR desa yang berbeda. Biasanya, di setiap lapangan selalu disesaki oleh penonton yang menyaksikan di pinggir lapangan.

Salah satu kabupaten yang menjadi sorotan karena antusiasme tinggi warganya adalah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Tak kurang 20 ribu lebih masyarakat, termasuk didalamnya atlet desa/kelurahan tumpek blek dalam satu lapangan di Temanggung. Jumlah ini mampu melewati antusiasme tinggi masyarakat dan atlet di Bulukumba, Sulsel yang mencapai sekitar 15 ribua-an orang.

Maksud dan Tujuan Gala Desa

Maksud

Mendukung Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS) melalui ajakan “Ayo Olahraga”

Mendukung kebijakan Revolusi Mental melalui olahraga

Tujuan

Menjadikan masyarakat sehat dan bugar

Terciptanya ketahanan sosial (persaudaraan, sportivitas, disiplin, dan karakter yang tangguh)

Menggali potensi masyarakat yang berbakat olahraga dari desa/kelurahan

Sasaran

Cabang olahraga potensial di Desa/Kelurahan

a.            Sepakbola

b.            Sepaktakraw

c.             Bola Voli

d.            Bulutangkis

e.            Tenis Meja

f.             Atletik

Diikuti oleh 136 kabupaten/kota yang tersebar di 34 provinsi dengan masing-masing Desa/Kelurahan menyelenggarakan 1 cabang olahraga di setiap Kabupaten/Kota. Dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat Desa/Kelurahan (pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com