Advertorial

Pentingnya Evaluasi Keuangan Keluarga Secara Berkala (Bag. 2)

Kompas.com - 13/12/2017, 15:08 WIB

Pendapat lain datang dari perencana keuangan Tata Dana Consulting Diana Sandjadja. Menurutnya, kesehatan kondisi keuangan keluarga bisa dilihat dari beberapa rasio keuangan. Pertama rasio likuiditas yang mengukur berapa banyak aset lancar yang dimiliki. Rasio ini bisa dihitung dari banyaknya dana darurat yang dimiliki. Misalnya dengan pengeluaran bulanan Rp 5 juta, maka dana darurat yang harus tersedia adalah empat kalinya atau Rp 20 juta.

Rasio likuiditas berbeda-beda pada setia kondisi.Misalnya orang yang belum menikah idealnya punya dana darurat tiga kali dari total pengeluarannya. Sementara keluarga tanpa anak minimal enam kali, sedangkan dana darurat pada keluarga dengan satu anak ditambah tiga bulan atau lebih.

Rasio kedua adalah cicilan utang yang harus dijaga agar tidak melebhi 35 persen dari pendapatan. Sementara yang ketiga, jaga rasio utang berbanding 50 persen dengan aset. Artinya, pembiayaan aset setengahnya didapatkan dari utang.

Sementara itu menurut Freddy, keuangan masih tergolong sehat jika semua kebutuhan dasar rumah tangga dan pendidikan anak bisa dipenuhi tepat waktu. Ia juga menyarankan agar selalu menyisihkan 10 hingga 20 persen pendapatan untuk simpanan. Selain itu usahakan pula untuk selalu melunasi utang konsumtif, menurunkan utang produktif, atau tingkatkan utang produktif dengan menambah aset baru. Jangan lupa untuk selalu melunasi tagihan kartu kredit setiap bulan.

Bila ternyata kondisi keuangan terlanjur jatuh sakit, segera jual aset kurang produktif yang ada untuk melunasi utang konsumtif dan hentikan segala bentuk langganan yang tidak produktif. Berkorbanlah dengan menurunkan biaya hidup bulanan dan usahakan surplus untuk membayar utang.

“Tidak beli barang selama 12 bulan ke depan yang bukan kebutuhan. Kalau perlu tiap hari libur, berdiam diri di rumah untuk menekan biaya tidak perlu,” kata Freddy.

Sementara itu, menurut Pandji, masalah keuangan bisa dipecahkan dengan segera membuat prioritas keuangan. Urutkan rasio keuangan apa saja yang harus diutamakan dan buat daftar kerja untuk segera dilakukan guna membuat kondisi keuangan lebih baik secepatnya. Jangan ragu untuk sesekali menggunakan jasa perencana keuangan agar pengelolaan keuangan menjadi lebih baik.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com