Kilas

Gus Ipul Yakin Pendamping PKH Di Jatim Tidak Terlibat Kampanye Calon Kepala Daerah

Kompas.com - 16/12/2017, 15:00 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) meyakini para pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di Jatim bekerja profesional dan tidak terlibat kampanye atau kegiatan politik lainnya.

Para pendamping dipercaya tidak bertindak di luar kewenangan yang diamanatkan dalam menjalankan program pengentasan kemiskinan Kementerian Sosial.

Pernyataan Gus Ipul itu menjawab pertanyaan wartawan tentang potensi  kampanye terselubung Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansah melalui PKH, mengingat program ini menyasar lebih dari 1 juta keluarga dan melibatkan 4.000 orang lebih pendamping.

"Saya percaya teman-teman PKH tahu apa yang dilakukan, tahu batasnya dan perlu melaksanakan tugas sesuai koridor ketentuan yang ada," ujar Gus Ipul usai memberikan bantuan operasional simbolis untuk pendamping PKH di Jatim, Kamis (14/12/2017).

Para pendamping ini diharapkan juga terus bersinergi. Mereka yang sudah senior diharapkan mampu memberikan bimbingan bagi yang muda. Begitu sebaliknya, para pendamping muda diharapkan terus memberikan masukkan agar program ini benar-benar berjalan dengan benar.

"Alhamdulillah hingga saat ini belum ada laporan penyalahgunaan program ini. Tidak ada pungutan, sampai saat ini ndak ada laporan adanya pungutan," kata Gus Ipul.

Guna membantu operasional, pemerintah juga mulai mencairkan bantuan operasonal bagi para pendamping PKH.

"Hari ini secara simbolik kita berikan bantuan operasional Rp650 ribu untuk masing-masing pendamping. Setiap tahun sudah dianggarkan untuk mereka ini, nilainya sama," ujar Gus Ipul.

Sementara itu, di Jawa Timur jumlah pendaping PKH saat ini mencapai 4.008 orang dan tersebar di 38 kabupaten/kota. Sedangkan keluarga penerima PKH telah mencapai 1 juta keluarga.

Dengan program ini, maka kemiskinan di Jawa Timur diharapkan juga terus bisa dikurangi. Kemiskinan adalah tanggung jawab semuanya. Pemerintah kabupaten/kota, pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat juga telah memiliki program pengurangan kemiskinan.

"Dulu saat awal Saya dan Pakde Karwo dilantik, kemiskinan masih 16 persen, sekarang alhamdulillah turun tinggal 11,77 persen dan ditargetkan tahun depan bisa turun lagi menjadi 10 persen," kata Gus Ipul. (KONTRIBUTOR JAWA TIMUR/ACHMAD FAIZAL)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com