Kilas

Tidak Ada Paceklik di Sulawesi Utara

Kompas.com - 19/12/2017, 18:33 WIB

MINAHASA SELATAN, KOMPAS.com - Sekretaris Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian Mulyadi Hendiawan mengimbau kepada seluruh masyarakat khususnya petani dan seluruh aparatur pemerintah dari berbagai instansi di tingkat provinsi dan kabupaten/kota untuk terus mengawal keberhasilan program UPSUS

Dengan demikian, lewat program itu, upaya pengentasan kemiskinan, pengentasan wilayah rentan rawan pangan, stabilisasi pasokan dan harga pangan, serta pemenuhan kebutuhan konsumsi pangan masyarakat yang beragam, bergizi seimbang, dan aman dapat segera terwujud.  

Pada  Desember ini, Kabupaten Minahasa Selatan diperkirakan memiliki luas panen padi  sebesar 1.069 hektar. Dari luas panen tersebut, dengan produktivitas rata-rata 5,3 ton/hektar bisa dihasilkan 5.666 ton gabah kering panen (GKP) atau setara dengan 4.533 ton gabah kering giling (GKG) atau setara dengan 2.493 ton beras.

Pada Senin (18/12/2017), akan dipanen 50 hektar padi di Minahasa Selatan, tepatnya Desa Popontolan, Kec. Tumpaan. Berkat kerja keras dan semangat petani, penyuluh, dan TNI kini tidak ada lagi paceklik di Sulawesi Utara.

“Melalui program UPSUS, tanam padi dapat dilakukan setiap waktu sehingga dapat panen setiap waktu, tidak ada lagi musim paceklik” jelas Mulyadi.

Lebih lanjut, Mulyadi menegaskan bahwa  Desember biasanya merupakan masa paceklik. Akan tetapi untuk kali ini panen masih tetap berlansung.

Data Kementerian Pertanian menyebutkan luas tanam padi secara nasional pada Juli – September 2017 mencapai 1,0 – 1,1 juta hektar per bulan. Ini berarti naik dua kali lipat dari tahun sebelum ada program UPSUS yang hanya 500.000 ribu hektar per bulan.

Peningkatan luas tanam musim kering Juli – September naik dua kali lipat merupakan solusi permanen dari dampak program UPSUS Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman telah menyelesaikan rehabilitasi jaringan irigasi tersier 3,4 juta hektar atau 113%, pembangunan 2.278 unit embung/dam parit/ long storage, perluasan dan optimalisasi lahan 1,08 juta hektar, pengembangan lahan rawa 367 ribu hektar, mekanisasi dengan bantuan Alsintan traktor, pompa, rice transplanter, combine harvester, 284.436 unit naik 2.175% dari tahun 2014. Kemudian, bantuan benih 12,1 juta hektar, pupuk bersubsidi 27,64 juta ton, serta asuransi usahatani padi 1,2 juta hektar.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, Pemerintah melalui Kementerian Pertanian telah melakukan berbagai macam upaya untuk mencapai swasembada pangan yang berkelanjutan. Oleh sebab itu, Kementerian Pertanian sejak tahun 2015 telah melaksanakan Upaya Khusus (UPSUS) Percepatan Swasembada Padi, Jagung, dan Kedelai yang dilanjutkan dengan Swasembada Daging Sapi, Cabai, dan Bawang Merah di seluruh wilayah.

Kementerian Pertanian telah melakukan perbaikan terhadap jaringan irigasi, pembangunan embung, perluasan areal tanam baru, pemberian bantuan benih/bibit, pupuk, dan alat mesin pertanian (Alsintan), serta melakukan pendampingan di lapangan sehingga dapat menjamin keberlangsungan usaha tani dan masyarakat untuk dapat menanam setiap hari.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com