Advertorial

Top Generation Challenge, Wujud Upaya Top Coffee Dorong Perkembangan “Startup”

Kompas.com - 19/12/2017, 23:09 WIB

Pemerintah saat ini pun tengah menyelenggarakan program Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital untuk mendorong peran serta generasi muda untuk mengobarkan semangat wirausahanya dan menggerakkan ekonomi digital Indonesia.

Mendukung program tersebut Top Coffee salah satu merek kopi tanah air bekerja sama dengan Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) menyelenggarakan TOP Generation Challenge.

TOP Generation Challenge adalah sebuah program yang bertujuan mendorong generasi muda dengan rentang usia 18-35 tahun untuk memanfaatkan perkembangan teknologi digital dan membangun usaha rintisan.  Ada dua kategori yang dikompetisikan dalam TOP Generation Challenge yaitu pre-startup dan startup.

Kategori pre-startup dapat diikuti oleh mereka yang punya ide-ide usaha rintisan yang sudah memiliki perencanaan usaha dan sedang mencari pasar. Sementara startup dapat diikuti oleh usaha rintisan tahap awal yang baru berjalan dan masih dalam tahap pengembangan dan penyempurnaan produk atau layanan untuk membangun pasar.

“Kami mengamati bahwa tren yang berkembang di kelompok anak muda ini adalah pemanfaatan perkembangan digital untuk membangun usaha inovatif dengan gaya mereka,” ujar Edward Christian Djaja, Product Manager Top Coffee.

Edward mengatakan, Top Coffee hadir melalui TOP Generation Challenge untuk menjawab ekspektasi kelompok anak muda yang ingin berkembang dan menumbuhkan usaha rintisan.

Deputi Akses Permodalan BEKRAF, Fadjar Hutomo, mengatakan bahwa dukungan dari BEKRAF diberikan kepada TOP Generation Challenge karena adanya kesamaan misi yang diusung. 

Saat ini, sumbangan dari industri kreatif sudah mencapai 10 persen dari total Pendapatan Domestik Bruto. Pertumbuhan tersebut juga turut memperluas lapangan pekerjaan di tanah air. “Untuk mendorong pertumbuhan startup, pemerintah memberikan bantuan berupa mentoring dan pembinaan intensif,” lanjut Fadjar. 

Tidak hanya kompetisi, rangkaian TOP Generation Challenge juga diisi dengan TOP Talkshow dan Pop up Market. TOP Talkshow hadir di lima kampus di lima kota besar Indonesia. 

TOP Talkshow diselenggarakan untuk menguatkan jiwa wirausaha di kalangan mahasiswa dan mengakrabkan mahasiswa dengan dunia usaha. Niluh Djelantik, perancang sepatu asal Indonesia yang karyanya sudah dikenal dunia dan Andrew Darwis, pendiri KASKUS, digandeng sebagai narasumber sekaligus mentor bagi peserta kompetisi. 

Enam pemenang kompetisi dapat tambahan modal 

Pada Grand Final TOP Generation Challenge yang diselenggarakan Kamis, (14/12/2017) lalu, didapatkan enam pemenang. Tiga untuk kategori pre-startup dan tiga untuk kategori startup

Kategori pre-startup dimenangkan oleh Genus sebagai juara pertama, disusul oleh Trash Farm sebagai juara kedua, dan Bantu Parkir sebagai juara ketiga. Sementara di kategori startup ada SIAB (Siaga Air Bersih) sebagai juara pertama, disusul oleh Roneag dan Sambal Ayam Godek. 

Pemilihan pemenang tidaklah mudah. Top Coffee melalui situs www.Topgeneration.id menerima ribuan proposal. Dewan juri kemudian menyeleksi peserta secara online menjadi lima finalis untuk masing-masing kategori. 

Kemudian kesepuluh finalis tersebut diseleksi lagi untuk menentukan pemenang. Kriteria penilaian dewan juri mengacu pada kekuatan keaslian ide, kreatifitas, potensi dan data, serta dampak sosial. “Ini adalah bentuk komitmen Top Coffee Susu untuk menciptakan entrepreneur muda yang berani mewujudkan mimpinya dengan originalitas ide, tekad dan kreatifitas,” ucap Marketing Manager Top Coffee, Tan Yen Man. 

Setiap pemenang memperoleh hadiah berupa tambahan modal untuk mengembangkan usaha rintisannya. “Saya sangat senang sekali dan makin optimis lagi karena sudah terpilih menjadi juara  untuk kategori pre-startup. Tambahan modal yang diberikan oleh Top Coffee ini, akan saya pakai untuk segera merealisasikan ide Genus menjadi bisnis yang nyata,” ungkap Toni, pemilik ide Genus.

Perasaan yang sama pun diungkapkan SIAB juara pertama untuk kategori Startup, “Kami sangat senang dan bersyukur, kami akan menggunakan tambahan modal dari Top Coffee untuk mengembangkan fitur recycle secara digital, jadi setiap orang bisa mendapatkan air bersih, hanya dengan sekali klik dari smartphone,” ujar pendiri SIAB. 

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com