Kilas

Wali Kota Semarang Garap Sektor Pariwisata untuk Tekan Kemiskinan

Kompas.com - 21/12/2017, 19:38 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi terus berupaya menggenjot sektor pariwisata di Kota Semarang. Bukan tanpa sebab, dirinya mengamati bahwa rata-rata kota serta kabupaten di Indonesia yang menjadi tujuan wisata selalu tercatat memiliki angka kemiskinan yang kecil. Lantaran itulah, Hendrar berkeyakinan bahwa pengembangan sektor pariwisata di Kota Semarang dapat semakin menekan angka kemiskinan di kota lumpia tersebut.

Selanjutnya, sebagai salah satu upaya untuk menghidupkan sektor pariwisata di Kota Semarang, pada Kamis (21/12/2017) diselenggarakan kegiatan bersih-bersih Hutan Wisata Tinjomoyo Semarang. Dalam kegiatan tersebut, Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi ini turun langsung memimpin kerja bakti.

Tak hanya dari Pemerintah Kota Semarang, kegiatan kerja bakti tersebut juga diikuti oleh berbagai elemen masyrakat di Kota Semarang seperti TNI, POLRI, mahasiswa, dan masyarakat setempat.

"Menurut data BPS, angka persentase kemiskinan di Kota Semarang pada tahun 2016 adalah  4,85 persen, terkecil di Jawa Tengah, lalu orang mengatakan, ya pasti paling kecil, kan ibu kota provinsi," cerita Hendi dihadapan para peserta kerja bakti.

"Lalu saya coba cari sampel di provinsi-provinsi lain, yang kemudian saya menemukan beberapa fakta, antara lain adalah bahwa ada banyak ibu kota provinsi yang angka kemiskinannya tidak paling kecil di provinsi tersebut," lanjutnya.

"Fakta berikutnya, bisa dicek dalam data-data BPS, bahwa daerah yang mampu mencatatkan angka kemiskinan lebih kecil dari ibu kota provinsinya adalah daerah yang menjadi tujuan wisata. Sehingga, penting untuk Kota Semarang serius menggarap sektor pariwsata", tegas pria yang juga merupakan politisi PDI Perjuangan tersebut.

Di Hutan Wisata Tinjomoyo, selain memimpin kegiatan kerja bakti, Hendi juga memperkenalkan beberapa fasilitas pendukung baru. Fasilitas tersebut berupa area hammock (kasur ayunan) dan trampolin. Hendi optimistis bahwa fasilitas baru tersebut dapat lebih menarik masyarakat untuk berwisata ke aset wisata milik Pemerintah Kota Semarang seluas 57 hektar tersebut.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com