Kilas

Dua Tahun Berselang, Wajah Kota Semarang Berubah

Kompas.com - 08/01/2018, 19:13 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Pada Senin (8/1/2018), bertempat di Taman Sri Gunting, Kota Lama Semarang, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi meresmikan sejumlah proyek pembangunan di Kota Semarang. Proyek-proyek itu telah rampung dikerjakan sepanjang  2017.

Di antara proyek-proyek yang sudah kelar dikerjakan adalah Gedung Oudetrap di Kota Lama Semarang, Gedung IBS ICU & Radiologi Terpadu di RSUD Kota Semarang, serta Taman Kasmaran di Jalan Dr. Sutomo Kota Semarang . "Totalnya ada 485 program dengan 3.323 kegiatan yang kami garap di tahun 2017," jelas Wali Kota Semarang yang juga akrab disapa Hendi tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, Hendi menuturkan jika kegiatan peresmian proyek bukanlah sebuah kegiatan seremonial biasa. Kegiatan itu adalah sebuah bentuk pelaporan Pemerintah Kota Semarang kepada masyarakat. "Saat saya dilantik pada tanggal 17 Februari 2016, saya berjanji jika wajah Kota Semarang akan mulai terlihat perubahannya pada tahun 2018, dan hari ini Alhamdulillah apa yang kami upayakan sudah mulai mendapat respon positif dari masyarakat," tutur Hendi.

Bergerak bersama

Lebih lanjut, Hendi menegaskan jika kunci perubahan Kota Semarang adalah pada banyaknya pihak yang bergerak bersama ikut membangun. "Bila membandingkan APBD Kota Semarang dengan yang dimiliki kota besar-besar lainnya, jumlahnya relatif lebih kecil. Tapi hari ini, itu tak jadi masalah karena semua elemen bergerak, mulai dari Pemerintah Kota Semarang, muspida, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, pemerintah pusat, perusahaan swasta, sampai masyarakatnya sendiri, sehingga pembangunannya bisa lebih masif", tegas Hendi.

Kemudian, Hendi memberi contoh bahwa salah satu hasil perubahan wajah kota terlihat dari berkurangnya luasan kawasan kumuh di Kota Semarang. Awalnya, pada 2016, luasan mencapai 415,93 Ha. Pada 2017, jumlah itu sudah berkurang sebanyak 114,35 Ha, menjadi seluas 301,58 Ha.

Lantas, pada 2018 ini luasan kawasan kumuh tersebut targetnya akan kembali ditekan jumlahnya oleh Hendi menjadi hingga seluas 201,05 Ha.

Senada dengan Hendi, Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman, Ditjen Cipta Karya Kementrian PUPR, Rina Farida yang hadir dalam kesempatan tersebut juga mengatakan bahwa menata sebuah kawasan membutuhkan sebuah koordinasi dan kerja sama.

 "Tidak hanya Pemkot Semarang, masyarakat di dalamnya yang ada keterkaitan dengan kawasan juga harus berkoordinasi dengan baik", ujar Rina sembari menambahkan Kementerian PUPR akan mendukung perbaikan dan pembangunan infrastruktur di Kota Semarang dengan dengan melakukan perbaikan draniase serta merubah kawasan kumuh.


Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com