Kilas

Generasi Muda Semarang Diingatkan agar Tak Ikut Menyebar Hoaks

Kompas.com - 15/01/2018, 18:56 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi punya agenda rutin berkunjung ke sekolah-sekolah. "Roadshow" tersebut bertujuan menyerap aspirasi para siswa yang bersekolah di Kota Semarang.

Dengan demikian, Pemerintah Kota Semarang dapat meningkatkan pelayanan publik di bidang pendidikan. Pada awal pekan ini, Hendi, begitu sapaan akrab Hendrar berkunjung ke SMP Negeri 18 Semarang.

Seorang siswi kelas IX SMP Negeri 18 Semarang, Ardiya, melontarkan pertanyaan terkait biaya pendidikan. 

"Kita tahu semua bahwa sekolah gratis itu sangat meringankan beban rakyat Indonesia, tapi kenapa sekarang mau dipungut biaya? Saya dengar isu-isu katanya untuk SD dan SMP akan dipungut biaya lagi," ungkapnya.

"Kamu bayar?" Hendi balik bertanya saat berdialog dengan para pelajar, Senin (15/1/2018).

"Ndak," ujar Ardiya cepat menjawab pertanyaan Wali Kota Semarang.

"Begini Mbak, pendidikan dan kesehatan adalah dua hal yang diprioritaskan Pemerintah Kota Semarang, jadi tidak mungkin SD dan SMP Negeri yang sudah gratis lalu dipungut bayaran," paparnya.

Baca: Wali Kota Semarang Rintis SD dan SLTP Swasta Gratis pada 2018

Bahkan, Hendi melanjutkan, Pemerintah Kota Semarang tengah berhitung agar pendidikan di sekolah swasta juga gratis. 

Hendrar menjelaskan pembebasan biaya pendidikan di seluruh sekolah di Semarang akan dilakukan bertahap pada tahun ini. Prioritasnya, kata dia, adalah siswa miskin.

"Nantinya, pada 2019 ditargetkan seluruhnya, baik yang negeri maupun swasta akan gratis," tutur Hendi disambut tepuk tangan riuh.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi berdialog dengan pelajar SMP Negeri 18 Semarang, Senin (15/1/2018)Dok. Humas Pemkot Semarang Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi berdialog dengan pelajar SMP Negeri 18 Semarang, Senin (15/1/2018)

Ia mengingatkan seluruh pelajar kelas IX SMP Negeri 18 Semarang untuk membekali diri dengan sikap peduli, selain pengetahuan yang cukup.

"Ada empat golongan anak muda di Kota Semarang yang Saya amati, salah satunya adalah golongan anak muda yang peduli tapi tidak pintar," ujarnya.

Baca juga: Kata Hendrar Prihadi, Pemuda Zaman Now Itu Begini

Menurut dia, kelompok generasi muda tersebut yang kemudian memunculkan banyak hoax, sehingga membuat suasana menjadi tidak kondusif.

"Pesan Saya, yang ditingkatkan jangan hanyak kepeduliannya saja, tetapi juga pengetahuannya terhadap suatu masalah, agar anak muda dapat menjadi tonggak pembangunan bangsa yang tidak rapuh," katanya.

Selain biaya sekolah, pelajar SMP Negeri 18 Kota Semarang juga ingin kelasnya dilengkapi pendingin ruangan. Hendrar pun menyanggupi untuk memenuhi permintaan itu.

"Ya, oke kami prioritaskan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar supaya lebih nyaman," katanya. (KONTRIBUTOR SEMARANG/ NAZAR NURDIN

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com