kabar ketenagakerjaan

Menaker Berharap Liga Pekerja Melahirkan Atlet Sepak Bola Nasional

Kompas.com - 20/01/2018, 21:05 WIB

Batam - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M. Hanif Dhakiri berharap penyelenggaraan Liga Pekerja Indonesia (LPI) tidak hanya menjadi wahana untuk membangkitkan semangat kebersamaan antar pekerja dan meningkatkan kualitas hubungan industrial tapi juga dapat melahirkan atlet sepak bola nasional seperti yang pernah terjadi pada Liga Sepakbola Karyawan (Galakarya).

"Selain untuk memperkuat iklim kondusif di lingkungan perusahaan, saya berharap LPI dapat melahirkan atlet sepak bola potensial dari kalangan pekerja," kata Hanif saat membuka LPI zona Kepulauan Riau di Lapangan Sepak Bola Citra Mas, Kabil Batam, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Sabtu (20/1/2018).

Turut hadir pada acara pembukaan tersebut Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, Nurdin Basirun.

Hanif mengatakan, penyelenggaraan LPI terinspirasi dari Galakarya yang pernah populer pada era 1970-an dan 1980-an. Galakarya saat itu banyak melahirkan pemain-pemain sepak bola yang ikut memperkuat tim nasional seperti Ronny Pattinasarani, Rully Nere, Anjas Asmara dan Andi Lala.

“Oleh karena itu, bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Kementerian Ketenagakerjaan berupaya menghidupkan kembali semangat Galakarya melalui LPI,” ujar Hanif.

Selain itu, tambah Hanif, penyelenggaraan LPI merupakan sebuah kegiatan yang sengaja diadakan untuk menyambut Hari Buruh Internasional (May Day) tahun 2018.

Diharapkan dengan mengisi May Day dengan berbagai kegiatan positif semacam LPI, pekerja, pengusaha dan pemerintah dapat menikmati suasana May Day yang penuh kegembiraan, damai dan positif.

"Diharapkan melalui berbagai kegiatan positif seperti LPI, buruh tidak lagi berdemo saat memperingati Hari Buruh Internasional. Untuk itu, Kemnaker mendukung semua kegiatan positif yang dilakukan untuk merayakan May Day baik sebelum dan setelah May Day," katanya.

LPI akan digelar di 34 provinsi dengan diikuti maksimal 16 tim di setiap provinsi. Juara di setiap provinsi akan diadu di delapan zona regional. Tim juara dari zona regional akan bertanding di babak delapan besar nasional. Selanjutnya babak semifinal dan final diadakan di Jakarta.  Partai  final akan digelar bertepatan dengan peringatan May Day pada 1 Mei 2018.

“LPI ini direncanakan akan berlanjut untuk memperebutkan piala bergilir, yaitu Piala Presiden. Ini merupakan momen penting bangkitnya kembali sepakbola pekerja/buruh yang telah lama vakum. Momen ini tentu saja dapat memberikan harapan bagi atlit sepakbola untuk tetap berkarir dan berkarya dalam industri sepakbola,” ungkap Hanif.

Sebelumnya, LPI pertama kali diresmikan di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (17/12/2017).

Hanif berharap  LPI dapat juga menciptakan hubungan yang realistis, lebih manusiawi, terintegrasi, kekeluargaan dan sportivitas khususnya bagi pekerja yang mayoritas menggemari olahraga sepakbola.

"Kita berharap digelarnya LPI menjadi  tonggak sejarah olahraga yang melibatkan para pekerja dan pengusaha," kata Hanif

Sementara itu, Gubernur Kepulauan Riau menyambut baik  penyelenggaraan LPI di Kepri agar bisa menghidupkan klub-klub sepakbola yang dulu pernah berjaya di tanah air. Di tahun 1970-an, klub-klub dari Galakarya memberikan berkontribusi bagi timnas dengan sumbangsih pemain timnas yang berasal dari perusahaan-perusahaan.

"Kita harapkan perusahaan melahirkan  kembali klub-klub yang tangguh berkontribusi memberi SDM bagi timnas," kata Gubernur Nurdin Basirun.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com