Kilas

Di Pusara Pendiri NU, Puti Soekarno Berdoa

Kompas.com - 22/01/2018, 12:29 WIB

JOMBANG, KOMPAS.com - Puti Guntur Soekarno berziarah ke kompleks makam pendiri Nahdatul Ulama (NU) di Pesantren Tebuireng Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Minggu (21/1/2018). Di pusara tersebut, Puti mendoakan kesejahteraan warga Jawa Timur.

"Saya berdoa untuk kesejahteraan Jawa Timur, dan agar kami semua dapat meneruskan cita-cita beliau," kata  Cawagub Jawab Timur pendamping Saifullah Yusuf (Gus Ipul) ini.

Di komplek tersebut, dimakamkan pendiri NU KH Hasyim Asy'ari, KH Wahid Hasyim, dan KH Abdurachman Wahid (Gus Dur) yang juga mantan presiden RI yang ke-4. Mengenakan busana terusan putih berbalut kerudung merah, cucu Bung Karno itu tampak khusyuk berkirim Alfatihah dan memanjatkan doa.

“Kita semua tahu bahwa beliau-beliau adalah ulama besar yang menyebarkan spirit keindonesiaan dalam balutan ajaran agama yang teduh dan mengayomi. Bangsa ini berutang budi kepada beliau-beliau,” kata Puti.

Indonesia kata dia, beruntung memiliki ulama-ulama yang alim, mencintai umat sekaligus mencintai negeri. Di saat banyak negara lain hancur oleh perpecahan, Indonesia tetap teguh merawat perbedaan. Terbukti dalam sejarah bahwa berkali-kali momen kritis bangsa ini bisa dilalui dengan baik karena peran para ulama yang mencintai Indonesia.

Dia mencontohkan bagaimana KH Hasyim Asyari menggelorakan semangat cinta Tanah Air sebagai bagian dari iman setelah Bung Karno meminta fatwa keagamaan tentang hukum membela bangsa.

“Ijtihad Mbah Hasyim itu menjadi momen sejarah penting dalam perjalanan republik, yang oleh kita di zaman ‘ow ini kemudian dikenal sebagai Resolusi Jihad. Itulah bukti nyata pembelaan kaum santri terhadap republik ini, menunjukkan bahwa Indonesia dibentuk dari bangunan ideologi kebangsaan sekaligus keimanan,” papar cucu Bung Karno itu.

Puti menambahkan, Gus Dur juga menjadi sosok yang berperan besar dalam merawat demokrasi di Indonesia. “Gus Dur dikenal sebagai guru bangsa, melindungi kelompok minoritas, menjadi penggerak toleransi dan demokrasi. Spirit itulah yang harus kita jaga, teruskan, termasuk itu yang pasti kita rawat di Jawa Timur,” ujar Puti.

Tidak hanya mengembangkan spirit keindonesiaan, lanjut Puti, Gus Dur juga berperan dalam membangun ekonomi umat. “Gus Dur luar biasa dalam memberdayakan ekonomi umat, termasuk dalam jamaah NU dan kalangan pesantren. Maka ini perlu kita lanjutkan untuk mewujudkan ekonomi umat yang tangguh berbasis pesantren,” pungkas Puti. (KONTRIBUTOR JAWA TIMUR/ACHMAD FAIZAL)

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com