kabar ketenagakerjaan

Tahap Pertama Dimulai, Pelatihan Kerja Berbasis Kompetensi BBPLK Bekasi Diikuti 576 Peserta

Kompas.com - 23/01/2018, 09:07 WIB

Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Bekasi mulai menggelar program Competency Based Training (CBT) atau Pelatihan Kerja Berbasis Kompetensi (PBK) tahap pertama tahun 2018 yang diikuti 576 peserta dari berbagai daerah di Indonesia.

Kepala  BBPLK Bekasi, Helmiati Basri mengatakan, PBK merupakan wujud nyata program perluasan kesempatan kerja melalui pembinaan pelatihan keterampilan kerja pada masyarakat sekaligus upaya mempercepat pengurangan pengangguran.

“Pemerintah mempercepat pelaksanaan program pelatihan berbasis kompetensi untuk meningkatkan penguatan kualitas dan kompetensi  sumber daya manusia  (SDM) Indonesia,” ujarnya saat membuka kegiatan PBK tahap pertama di BBPLK Bekasi, Jawa Barat, Senin, 22 Januari 2018.

Pembukaan PBK ditandai dengan penyematan tanda peserta secara simbolis pada empat peserta yang berasal dari empat kejuruan yaitu bidang elektronika, teknologi informasi dan komunikasi (TIK), refrigeration (mesin pendingin), dan pariwisata.

Dalam arahannya di depan para peserta, Helmiati menuturkan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang pesat di era globalisasi seperti sekarang. Hampir setiap saat, perubahan selalu terjadi dalam setiap sektor kehidupan.

Sementara itu, disepakatinya Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN atau Kawasan Asia (AFTA) sekaligus dimulainya era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) menjadi permasalahan sekaligus tantangan tersendiri yang harus dihadapi bersama.

- -

Berangkat dari hal tersebut, menurut Helmiati, peningkatan SDM mutlak dilakukan. Terlebih lagi pemerintah perlu menyiapkan tenaga kerja yang kompeten dalam bidangnya.

Ia menerangkan, program PBK merupakan upaya pemberian kecakapan kerja kepada masyarakat sebagai bekal untuk bekerja atau berwirausaha. Oleh karenanya, pihak BBPLK tidak hanya membina peserta dari sisi kemampuan teknis (hard skill) semata, tetapi juga kemampuan interpersonal (soft skill) yang terdiri dari wawasan industri, etika dan motivasi.

"Kita optimis bahwa dengan pelatihan ini, para peserta nantinya akan dapat sukses dan memiliki skill untuk menjadi calon tenaga kerja terampil dan lebih dapat diterima oleh dunia industri," imbuhnya.

Helmiati berpesan pada seluruh peserta PBK agar dapat mengikuti seluruh tahapan dan proses pelatihan ini secara serius dan sungguh-sungguh.

“Ikuti dengan baik pelatihan yang akan berjalan ini, karena ilmu dan keterampilan merupakan investasi masa depan yang tidak ternilai harganya. Manfaatkan kesempatan ini untuk masa depan yang lebih baik,” ujarnya.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com