kabar ketenagakerjaan

Liga Pekerja Indonesia Diresmikan oleh Kemenaker di Sumut

Kompas.com - 26/01/2018, 12:46 WIB

Usai diadakan di Batam, Kepulauan Riau satu pekan lalu, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) kembali menggelar Liga Pekerja Indonesia (LPI) zona provinsi tahun 2018 di Mini Pancing, Dinas Olahraga (Dispora) Medan, Sumatra Utara (Sumut), Kamis 25 Januari lalu. Peresmian dilakukan melalui tendangan pertama oleh Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) yang diwakili Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Haiyani Rumodang.

Tendangan itu mengawali digelarnya LPI zona Sumut yang diprakarsai oleh Kemenaker bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), dan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Liga tersebut diikuti delapan tim yang terbagi dalam dua kelompok. Grup A diisi oleh tim Bank Sumut, Wiraland Property, Kim Persero, dan Bank BRI, sementara tim penghuni Grup B yakni PTPN III, Tirtanadi, PTPN IV, serta Bank Mandiri.

Haiyani dalam sambutannya mengatakan bahwa LPI dapat menciptakan hubungan yang realistis, lebih manusiawi, terintegrasi, kekeluargaan, dan sportivitas, khususnya bagi pekerja mayoritas pekerja penggemar olahraga sepakbola. Menurutnya, penyelenggaraan LPI merupakan upaya untuk meningkatkan produktivitas pekerja dan perusahaan, serta sebagai sarana meningkatkan hubungan industrial yang harmonis dan kondusif.

Haiyani juga menambahkan bahwa pelaksanaan LPI patut dicontoh oleh para pemangku kepentingan dalam melaksanakan May Day sehingga peringatan Hari Buruh tersebut tidak hanya dilakukan dengan unjuk rasa menyuarakan aspirasi buruh, melainkan dengan membuat gerakan atau aksi yang bermanfaat bagi masyarakat luas dan dilaksanakan dengan hati gembira.

- -

“Penyelenggaraan LPI merupakan momentum tepat dalam menyambut May Day tahun 2018 dengan menjadikan May Day sebagai hari yang menyenangkan bagi semua unsur, baik SP atau SB, pengusaha, dan pemerintah, sehingga May Day dapat dimanfaatkan dengan baik dan dijadikan momen kebersamaan bagi para pekerja atau buruh”, kata Haiyani.

LPI sendiri awalnya diinisiasi oleh Muhaimin Iskandar selaku Menaker periode 2009-2014 yang diharapkan dapat membangkitkan semangat kebersamaan antarpekerja atau buruh. Secara resmi LPI mulai digulirkan pada Hari Minggu tanggal 17 Desember 2017 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur yang diikuti oleh 544 tim dari unsur pekerja dan pengusaha dari seluruh Indonesia.

Jalannya kompetisi diawali dengan babak penyisihan yang diadakan di 34 provinsi dan diikuti maksimal oleh 16 tim. Tim juara kemudian akan berlaga di delapan zona regional. Selanjutnya tim juara zona regional masing-masing akan bertanding di babak delapan besar nasional yang akan berlanjut ke babak semifinal dan babak final di Jakarta. Peringatan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2018 akan menjadi saat digelarnya partai final kompetisi LPI.

Selain menyabet piala bergilir presiden, juara LPI juga berhak mendapat uang pembinaan. Selain itu penghargaan juga akan diberikan kepada juara II hingga IV. Tidak ketinggalan pula pencetak gol terbanyak, pemain terbaik, dan kiper terbaik juga akan mendapat penghargaan.

Haiyani didampingi Plt Kadisnaker Sumut Fransisco Bangun dan Kadispora Sumut Baharuddin Siagian mengatakan bahwa sepakbola yang merupakan cabang olahraga terpopuler di dunia bukan hanya sekadar olahraga untuk meraih kemenangan dan prestasi, melainkan juga diharapkan dapat memperkuat kebersamaan, persaudaraan, dan jiwa kebangsaan.

“Sepakbola juga sebagai alat pemersatu bangsa dan meningkatkan ketahanan sosial, yang dalam hal ini adalah bagi pekerja atau buruh yang ikut berkompetisi”, lanjut Haiyani.

Haiyani juga bercerita bahwa pada tahun 1970 muncul sebuah kompetisi atau badan bernama Liga Sepakbola Karyawan (Galakarya) karena dilatarbelakangi banyaknya karyawan yang hobi dan ahli bermain bola. Galakarya pun telah melahirkan banyak talenta sepakbola yang bermain untuk tim nasional (Timnas) sepakbola Indonesia.

Pemain-pemain terkenal jebolan Galakarya tersebut antara lain yaitu Ronny Pattinasarani, Simson Rumahpasal, Marsely Tambayong,  Rully Nere (PT Warna Agung), Dede Sulaiman, AA Rake (PT Permorin), Ronny Pasla, Robby Binur, Johanes Auri, Suaeb Rizal (PT Pertamina), Sudarno, Anjas Asmara, Sofyan Hadi, Iswadi Idris dan Andi Lala (PT Niac Jaya Jakarta).

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com