Advertorial

OJK Optimis Sektor Jasa Keuangan Dorong Pertumbuhan Ekonomi 2018

Kompas.com - 28/01/2018, 23:55 WIB

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen untuk mendukung program pemerintah untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi di tahun 2018. Untuk mencapai target tersebut, OJK siap berakselerasi penuh untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui sektor jasa keuangan.

Wimboh Santoso, Ketua Dewan Komisioner OJK, menyampaikan bahwa saat ini adalah momentum yang tepat untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan sektor jasa keuangan. Hal itu ditegaskan di hadapan Presiden Joko Widodo dan undangan Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK), di Hotel Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Kamis (18/1/2018).

“Kondisi pertumbuhan ekonomi tahun 2017 tumbuh secara kondusif ditandai dengan pertumbuhan ekonomi berkisar antara 5-5,1 persen, nilai tukar rupiah terhadap berbagai mata uang yang stabil, inflasi dapat dikontrol dengan baik pada kisaran 3,61 persen, surplus neraca perdagangan sebesar  11,8 miliar dollar AS yang menggambarkan keseimbangan eksternal, defisit APBN dapat dikendalikan dengan baik pada kisaran 2,41 persen, dan kecenderungan suku bunga yang terus menurun,” ungkap Wimboh.

Rating investasi Indonesia juga meningkat dengan adanya penurunan suku bunga deposito sebesar 65 basis poin (bps) dan bunga kredit 77 bps.

“Reformasi struktural yang dilakukan oleh pemerintah mendukung keberhasilan dalam meningkatkan kepercayaan investor untuk berinvestasi di Indonesia. Hal tersebut menyebabkan dana yang masuk ke pasar modal domestik meningkat cukup besar, dan berimplikasi pada penurunan hasil SBN,” ucapnya di depan para undangan acara yang mengusung tema “Memacu Pertumbuhan”.

Wimboh optimis Sektor Jasa Keuangan akan tumbuh dengan baik tahun 2018 berdasarkan pertumbuhan ekonomi tahun 2017 yang baik.

“Kami optimis pada tahun ini pertumbuhan ekonomi akan lebih baik dengan adanya perbaikan ekonomi domestik pada tahun 2017. Optimisme tersebut tercermin dari para pelaku jasa keuangan seperti dijelaskan pada Rencana Bisnis tahun 2018 dengan menetapkan target pertumbuhan kredit di kisaran 12,2 persen dan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 11,16 persen,” kata Wimboh

Wimboh menyampaikan untuk menjawab tantangan sektor jasa keuangan pada tahun 2018, OJK telah menyusun kebijakan strategis agar target pertumbuhan ekonomi tercapai sesuai target. Pertama, mendukung pembiayaan infrastruktur dan sektor prioritas serta memperdalam pasar keuangan hingga ke daerah.

Kedua, mendorong peningkatan dan pemerataan kesejahteraan masyarakat dengan adanya baksos non-tunai. Yang ketiga, meningkatkan efisiensi dan daya saing industri jasa Keuangan dengan mendorong sinergi bank untuk mendukung program infrastruktur pemerintah melalui reformasi industri keuangan.

Kemudian yang ke empat, mendukung inovasi produk teknologi di sektor jasa keuangan (financial technology) yang bermanfaat bagi masyarakat. “Kami mendukung adanya financial technology selama bermanfaat bagi masyarakat namun tetap pada koridor transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan fair. Menyikapi perkembangan cryptocurrency, kami melarang industri jasa keuangan penggunaan dan pemasaran produk keuangan yang tidak memiliki legalitas,” tutur Wimboh.

Kelima, untuk meningkatkan edukasi dan literasi keuangan serta perlindungan konsumen, OJK mengembangkan model literasi keuangan yang high impact untuk mencegah adanya investasi-investasi yang tidak bertanggung jawab.

Masyarakat juga dapat mengecek keabsahan tawaran investasi yang diterimanya melalui telepon ke Kontak OJK 157.

“Terakhir, untuk meningkatkan pengawasan dan pengaturan sektor jasa Keuangan secara terintegrasi dengan memanfaatkan teknologi dan menerapkan Best Fit International,” jelas Wimboh.

Ketua Ketua Dewan Komisioner Wimboh Santoso menyampaikan laporan pertumbuhan ekonomi tahun 2017 di hadapan Presiden Joko Widodo dan undangan pada Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan di Hotel Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Kamis (18/1/2018). Ketua Ketua Dewan Komisioner Wimboh Santoso menyampaikan laporan pertumbuhan ekonomi tahun 2017 di hadapan Presiden Joko Widodo dan undangan pada Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan di Hotel Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Kamis (18/1/2018).

Wimboh menjelaskan dengan adanya acara ini diharapkan seluruh industri jasa keuangan kompak untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2018.

“Semoga OJK dan seluruh sektor jasa keuangan dapat merealisasikan rencana bisnis tahun 2018 dengan capaian yang lebih baik dari tahun sebelumnya. OJK turut mengajak seluruh pelaku industri jasa keuangan untuk membangun optimisme bersama dan lebih proaktif untuk memacu pertumbuhan di tahun 2018,” kata Wimboh sembari menutup sambutannya.

Pada acara ini juga dilangsungkan pemberian penghargaan oleh Presiden Joko Widodo kepada para inspirator inklusi keuangan dalam bidang perikanan, BUMDes, dan Bank Wakaf Mikro. Penghargaan inspirator inklusi keuangan bidang perikanan diberikan kepada Muhammad Nadjikh (Presdir PT. Kelola Mina Lutan, Gresik), bidang BUMDes kepada Rasim (Kepala Desa Langgonsari, Banyumas), Mochammad bidang Bank Wakaf Mikro kepada Syaihul Izat (Ketua Pengurus LKM Syariah Berkah Rizki Lirboyo, Kediri).

Kebijakan strategis OJK Tahun 2018 dalam memacu pertumbuhan melalui sektor jasa keuangan Kebijakan strategis OJK Tahun 2018 dalam memacu pertumbuhan melalui sektor jasa keuangan

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com