Kilas

Shalat Gerhana Bulan Punya Makna Khusus bagi Gus Ipul

Kompas.com - 01/02/2018, 15:32 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com - Fenomena super blue blood moon yang terjadi pada Kamis (31/1/2018) malam tak dilewatkan begitu saja oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf. Ia mengamati fenomena langka itu di Masjid Al Akbar, Surabaya.

Setelah mengamati fenomena gerhana bulan melalui teropong yang disediakan Lembaga Falakiyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur, Gus Ipul menjalankan shalat gerhana.

Bagi Ipul, shalat gerhana bulan memiliki makna khusus. Selain mengagungkan ciptaan Tuhan, shalat gerhana juga bermakna mempertebal keimanan umat manusia kepada Allah.

"Apa saja yang diciptakan oleh Tuhan, kita renungkan, kita pikirkan sehingga akan mempertebal keimanan kita kepada Tuhan," kata Ipul usai mengikuti jamaah shalat gerhana bulan.

Baca: Melihat Keakraban Gus Ipul dan Emil Dardak Saat Gerhana Bulan

Salat gerhana menurut Gus Ipul juga bermakna tunduknya manusia kepada keesaan Allah. "Karena itu mengapa rukuk dalam shalat gerhana dua kali. Tidak seperti shalat biasanya," tuturnya.

KH Abdul Hamid Abdullah yang merupakan Imam besar Masjid Al Akbar menjadi imam shalat gerhana bulan malam itu. Selain itu, Pakar Ilmu Falaki Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Abdul Salam Nawawi, menjadi khatib shalat.

Fenomena super blue blood moon di Jawa Timur berlangsung selama 3 jam 23 menit yaitu 18:48:22 sampai 22:11:11 WIB. Total durasi gerhana selama 1 jam 16 menit yakni 19:51:42 sampai 21:07:51 WIB. (KONTRIBUTOR JAWA TIMUR/ ACHMAD FAIZAL)

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com