Advertorial

Kiai-Kiai di Jawa Timur Tegaskan Dukungan untuk Gus Ipul dan Puti Soekarno

Kompas.com - 07/02/2018, 10:00 WIB

Kediri - Bakal Calon Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul datang ke Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur pada Selasa (6/2/2018) siang. Di tempat ini, Gus Ipul bertemu dengan sejumlah kiai Se-Jawa Timur.

Dalam acara tersebut sejumlah kiai se-Jawa Timur menyatakan lagi sikap untuk mendukung pasangan Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno sebagai bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang diusung di pemilihan Gubernur Jatim 2018 mendatang.

Menurut KH Anwar Iskandar, Pengasuh Pondok Pesantren Al - Amin Kediri dukungan tersebut merupakan intruksi kiai.

"Kami perlu ingatkan kembali. Bahwa, hanya ada satu nama yang diinstruksikan oleh kiai, Yakni Gus Ipul. Tak ada nama yang lain," ujar Kiai Anwar di hadapan peserta pertemuan.

"Jadi, sebenarnya yang ingin Gus Ipul mencalonkan diri, bukan beliau. Tapi kiai. Beliau menjalankan perintah kiai," lanjut Kiai yang akrab disapa Gus War ini.

Ia bercerita, untuk mengamankan perintah masyayikh ini, kiai kemudian mengantarkan Gus Ipul mencari partai. Di antaranya dengan menemui fungsionaris Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), partai yang besar di kalangan NU.

"Alhamdulillah, meskipun PKB sempat mengusulkan Ketua DPW PKB Jatim, Abdul Halim Iskandar sebagai bakal calon gubernur, akhirnya beliau patuh dengan keinginan kiai," jelasnya.

"Padahal, Pak Halim sempat memasang gambar di banyak daerah. Beliau benar-benar menunjukkan sifat santri," lanjutnya.

Dengan sikap PKB itu, akan menjadi pertimbangan bagi para kiai di pemilihan legislatif mendatang.

"Oleh karena komitmen ini, kami memberikan catatan khusus kepada PKB," lanjutnya.

Gus War juga berterimakasih dengan PDI Perjuangan, Gerindra, dan PKS yang juga memberikan komitmen serupa.

Yang mana, PDI Perjuangan kemudian menyerahkan nama Puti Guntur Soekarno sebagai bakal calon wakil gubernur pendamping Gus Ipul.

"Kombinasi antara Gus Ipul yang representasi PKB dengan basis NU yang kuat serta Mbak Puti dari partai nasionalis terbesar, cukup pas untuk rakyat Jatim," jelasnya.

Ia pun berpesan kepada relawan untuk memperjuangkan Gus Ipul - Puti dengan cara bijaksana sesuai agama dan tak melanggar aturan negara.

"Bukan hanya iktiar terbuka, kita juga perlu melakukan gerakan batin. Mudah-mudahan dimudahkan," lanjutnya.

"Mari para jemaah dan umat memilih pemimpin yang dipilihkan olah para kiai. Insya Allah akan membawa kemaslahatan," tambahnya.

Selain dihadiri oleh para kiai se-Jatim, pembahasan ini, juga dihadiri fungsionaris partai. Di antaranya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar.

 

Dielu-elukan Warga

Di tempat terpisah, Bakal Calon Wakil Gubernur Jatim, Puti Guntur Soekarno dielu-elukan warga ketika mengunjungi Kabupaten Trenggalek, Senin (6/2/2018) malam.

Di kawasan ini, Puti disambut dengan tradisional Barongan, yang menjadi salah satu ciri budaya di kawasan Mataraman.

"Woro-woronya sekitar empat hari lalu, bahwa Mbak Puti akan datang ke sini. Kami ingin melihat cucu Bung Karno," kata Supardi, yang datang bersama istrinya.

Warga Trenggalek punya kenangan sendiri terhadap Bung Karno. Semasa menjabat presiden pertama, 'Putera Sang Fajar' itu pernah berkunjung ke sana.

Malam kemarin, Puti Guntur Soekarno didampingi Wakil Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin dan Bupati Ngawi Budi Kanang Sulistiyo.

"Selamat datang Mbak Puti di bumi Trenggalek. Beliau cucu Bung Karno, yang saat ini menjadi Calon Wakil Gubernur, mendampingi Gus Ipul," teriak Doding Rachmadi, Ketua DPC PDIP Trenggalek.

Dalam pertemuan dengan warga itu, hadir pula mantan Bupati Trenggalek, Mulyadi.

Wakil Bupati Mochamad Nur Arifin mempromosikan Puti Guntur Soekarno kepada warganya.

"Saya mohon doa restu warga untuk Mbak Puti Guntur Soekarno yang mendapat tugas menjadi Calon Wakil Gubernur, mendampingi Gus Ipul," kata Nur Arifin.

Puti Guntur Soekarno menyampaikan terima kasih atas keramahan dan kemeriahan sambutan warga Trenggalek.

"Salam dari Gus Ipul untuk rakyat Trenggalek. Beliau ada kegiatan di tempat lain, sehingga tidak bisa ke sini," kata Puti.

Dosen tamu di Universitas Kokushikan, Jepang, itu berpesan agar segala seni budaya yang hidup di Trenggalek, dan diwariskan para pendahulu ke generasi sekarang, tetap dijaga dan dirawat.

"Kesenian ini harus dipertahankan karena menjadi ciri khas warga di sini. Jangan sampai punah," pesan Puti.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com