kabar ketenagakerjaan

Pekerja Se-Sulawesi Barat Main Bola di Ajang Liga Pekerja Indonesia

Kompas.com - 15/02/2018, 17:12 WIB

Liga Pekerja Indonesia (Lipesia) Zona Provinsi Sulawesi Barat resmi digelar Rabu (14/2/2018) lalu. Ajang ini dibuka oleh Menteri Tenaga Kerja M. Hanif Dhakiri di Stadion Sport Center, Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Lipesia, kata Hanif, menjadi ajang untuk menghidupkan kembali kegiatan sepakbola di kalangan pekerja/buruh yang sempat vakum sejak lama. “Momen ini tentu saja dapat memberikan harapan bagi atlet sepakbola untuk tetap berkarier dan berkarya dalam industri sepakbola,” katanya.

Sebagai informasi, di ajang Lipesia, para peserta akan bertanding untuk memperebutkan Piala Presiden Joko Widodo. Lipesia juga sudah diselenggarakan di sejumlah provinsi lain.

Lipesia sendiri sebenarnya diprakarsai oleh mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar. Hanif mengatakan, inspirasi digarapnya acara ini datang dari ajang Liga Sepakbola Karyawan (Galakarya), yang pernah populer pada era 1970 sampai 1980-an.

Saat itu, Galakarya melahirkan sejumlah pemain sepakbola yang memperkuat tim nasional, di antaranya Ronny Pattinasarani, Rully Nere, Anjas Asmara, dan Andi Lala. Hanif berharap, kesuksesan Galakarya yang terjadi 30 sampai 40 tahun silam terulang kembali di masa sekarang.

“Selain untuk memperkuat iklim kondusif di lingkungan perusahaan, saya berharap Lipesia dapat melahirkan atlet sepakbola potensial dari kalangan pekerja,” tutur Hanif.

Sementara itu, inisiator Lipesia, Muhaimin Iskandar, menambahkan bahwa Lipesia dapat menciptakan hubungan yang realistis, lebih manusiawi, terintegrasi, kekeluargaan dan sportivitas khususnya bagi pekerja yang mayoritas menggemari olahraga sepakbola.

“Digelarnya Lipesia merupakan tonggak sejarah olahraga bagi para pekerja dan pengusaha,” kata Muhaimin.

Di sisi lain, Lipesia juga sengaja diciptakan sebagai kegiatan yang positif untuk memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) tahun 2018 nanti. Melalui Lipesia, May Day 2018 boleh jadi akan dirayakan dengan lebih damai dan penuh kegembiraan.

“Diharapkan melalui berbagai kegiatan positif seperti Lipesia, buruh tidak hanya berdemo saat memperingati Hari Buruh Internasional. Untuk itu, Kemnaker mendukung berbagai kegiatan positif yang dilakukan untuk merayakan May Day baik sebelum dan setelah May Day,” kata Hanif menambahkan.

Mungkin Lipesia mengambil sedikit waktu dan tenaga pekerja untuk kegiatan olahraga, namun Hanif menegaskan, ajang ini tidak akan membebani perusahaan. Artinya, keikutsertaan para pekerja dalam kompetisi ini justru menjadi berperan meningkatkan produktivitas.

“Lipesia ini juga jadi salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas hubungan industrial lebih produktif dan kondusif perusahaan,” ujar Hanif.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com