Kilas

Serukan "Jas Merah", Wali Kota Semarang Pimpin Kirab Merah Putih

Kompas.com - 01/03/2018, 18:53 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi memimpin masyarakat Kota Semarang mengikuti Kirab Merah Putih, Kamis (1/3/2018). Tak kurang dari tujuh ratus orang mewakili berbagai elemen masyarakat ikut dalam rombongan kirab tersebut. Mereka berjalan kaki sejauh 3 kilometer membawa bendera merah putih dari Jalan Duku, Lamper Kidul, ke Lapangan Pancasila, Simpang Lima.

Berjalan perlahan mulai pukul 08.00 WIB, peserta tiba di Lapangan Pancasila, Simpang Lima sekitar pukul 10.00 WIB. Mereka lalu berkumpul dengan ratusan peserta lainnya untuk mengikuti Apel Merah Putih yang dipimpin langsung oleh Hendrar Prihadi.
 
Wali kota yang akrab disapa Hendi tersebut menyebutkan bahwa kirab menjadi sebuah simbol bagaimana seluruh perjuangan dan pengorbanan yang dilakukan oleh pahlawan-pahlawan bangsa terdahulu, adalah untuk mengibarkan Merah Putih yang muaranya adalah Pancasila.

“Di Jalan Duku sana, tempat awal kita melangkahkan kaki ke Lapangan Pancasila ini, dimakamkan Habib Hasan bin Thoha bin Muhammad bin Yahya, seorang ulama besar pejuang bangsa, yang rela berkorban untuk kita dapat merasakan kemerdekaan pada hari ini,” jelas Hendi.
 
"Maka pada kirab hari ini, ada semangat kepahlawanan pejuang bangsa terdahulu yang mengiringi kita terus berjalan menegakkan bendera Merah Putih", lanjut pria yang juga merupakan Komandan Satgas NKRI Jawa Tengah itu.

“Sehingga jelaslah pesan Bung Karno, Jas Merah! Jangan sekali-sekali melupakan sejarah, karena nyatanya dengan berpegang pada sejarahlah hari ini berkorbar semangat kita, lantang teriak kita, dan tegak pendirian kita. Maka jangan sampai ada sejarah perjuangan yang terlewatkan dari catatan kita, termasuk sejarah perjuangan yang dilakukan oleh Habib Hasan,” tegas Hendi di hadapan peserta Kirab.

Habib Hasan bin Thoha bin Muhammad bin Yahya sendiri merupakah pahlawan Indonesia yang mempunyai julukan Singo Barong. Julukan tersebut disematkan kepadanya karena dirinya dikenal garang dalam melawan penjajah seperti yang dilakukannya kala mengusir penjajah dari Pekalongan pada 1785.

Habib Hasan bin Thoha bin Muhammad bin Yahya kemudian wafat pada tahun 1881 dan dimakamkan di Jalan Duku, Lamper Kidul, Kota Semarang.

“Habib Hasan boleh saja telah lama meninggalkan kita semua, tapi yakinlah semangatnya tetap hidup dalam setiap diri kita yang berjiwa besar mencintai Indonesia, mencintai merah putih, dan mencintai Pancasila,” pungkas Hendi.

 Selain menyelenggarakan Kirab Merah Putih, pada malam harinya, dalam rangka Haul Habib Hasan bin Thoha bin Muhammad bin Yahya juga diselenggarakan pengajian bertempat di area makam  Haul Habib Hasan bin Thoha bin Muhammad bin Yahya. (Humas Pemkot Semarang)
 

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com