kabar ketenagakerjaan

Menaker Ingatkan Pentingnya Investasi Sumber Daya Manusia di Indonesia

Kompas.com - 02/03/2018, 18:38 WIB

Menteri Ketenagakerjaan, M Hanif Dhakiri, mengingatkan pentingnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) melalui investasi SDM di Indonesia. Ketersediaan SDM andal harus diprioritaskan secara bersama demi memenuhi permintaan kebutuhan tenaga kerja terampil yang sesuai dengan dunia industri.

Hal tersebut diungkapkannya saat menjadi keynote speaker pada seminar Human Capital Investment as a New Driving Force of Economy bertema "Human Capital and Future of Work" di Badung, Bali, Kamis, 1 Maret 2018.

Seminar ini dihadiri pula oleh Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara  dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro.

Menaker menjabarkan, untuk mempersiapkan SDM yang andal, reformasi investasi SDM perlu dilakukan dengan melibatkan perubahan dalam sistem pendidikan dan pelatihan kerja.

"Ke depannya, jika ingin dikaitkan dengan sistem pendidikan, investasi SDM harus benar-benar berbasis atau berorientasi demand driven, fokus, masif dan merata. Kalau tidak memenuhi empat hal itu, akhirnya akan terjadi gap atau kesenjangan antar daerah " jelasnya.

Dalam menyusun roadmap SDM sebagai rencana kerja pemerintah di 2019, Kementerian Ketenagakerjaan menitikberatkan pada tiga isu, yaitu kualitas, kuantitas, dan persebaran. Ketiganya dianggap berperan penting dalam pengembangan SDM guna mendukung percepatan investasi di Indonesia.

Menurut Hanif, persebaran SDM juga harus mendapatkan perhatian mengingat ketersediaannya cukup relatif bergantung pada wilayahnya. Tingkat ketersediaan SDM yang berkualitas cukup besar di Jakarta, sementara pada daerah lainnya bisa menunjukkan keadaan yang berbeda.

"Kualitas, kuantitas, dan persebaran dinilai harus menjadi isu penting untuk dibahas di lintas kementerian sehingga bisa menjadi bahan untuk memperkaya penyusunan draft roadmap SDM," ujarnya.

Hanif menambahkan, pihaknya menargetkan program pemagangan bagi 400 ribu orang yang didukung oleh Kamar Dagang dan Industri (KADIN), Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) serta industri terkait. "Untuk mencapai target ini, Kemenaker harus menyiapkan setidaknya 8.000 mentor yang berasal dari kalangan industri," jelasnya.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com