Kilas

PDIP Kota Semarang Targetkan 70 Persen Suara untuk Ganjar-Yasin

Kompas.com - 26/03/2018, 09:38 WIB

KOMPAS.com -Dewan Pimpinan Cabang PDIP Perjuangan Kota Semarang, Hendrar Prihadi, optimistis Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) meraup 70 persen suara di Kota Semarang dalam pilgub Jawa Tengah 2018.

Prediksi itu, lanjut Hendrar, berdasarkan hasil perolehan suara pada 2013, di mana Ganjar Pranowo yang berstatus penantang mampu meraih 51,26 persen suara pemilih di Kota Semarang.

Padahal waktu pemilihan gubernur 2013 itu, hanya PDI Perjuangan yang mengusung dan jumlah kursi di dewan pun hanya bermodal 9 kursi.

"Kami optimistis pada Pilgub Jateng 2018 dapat meraih suara 70 persen di Kota Semarang karena saat ini kami punya modal yang lebih besar, yaitu dengan 15 kursi PDI Perjuangan dari pileg 2014 ditambah dengan jumlah kursi koalisi partai pengusung lain. Maka total kami punya modal 29 kursi," kata Hendrar saat rapat koordinasi pemenangan Ganjar-Yasin di Hotel Ciputra Semarang, Minggu (25/3/2018).

Rapat koordinasi itu dihadiri oleh perwakilan pengurus PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Demokrat, PPP, dan Partai Nasdem.

Menurut Hendrar, jumlah suara dari 29 kursi tersebut hampir mencapai 460 ribu pemilih. Apabila dihitung dengan jumlah suara sah pada pilgub sebelumnya, maka persentasenya sebesar 72 persen suara.

"Untuk itu, suara dari partai pendukung menjadi modal besar bagi kami. Sedangkan, tantangannya adalah bagaimana suara tersebut bisa tetap bulat hingga hari pencoblosan," ujar Wali Kota Semarang tersebut.

Sementara itu Ketua DPD II Partai Golkar Kota Semarang, Petit Widiatmoko mengatakan bahwa Partai Golkar menarget sekitar 70 ribu suara untuk Ganjar-Yasin di Kota Semarang.

"Minimal mempertahankan suara Golkar di pileg 2014 sebesar 57 ribu suara di Kota Semarang, namun target kami bisa berkontribusi sekitar 70 ribu suara yang kita upayakan dengan membentuk kader hingga ke tingkat RT", jelas Peti.

Senada, Sekretaris DPC Partai Demokrat Kota Semarang, Danur Rispriyanto mengatakan akan memulai mensosialisasikan Ganjar-Yasin melalui garis partai sampai ke tingkat bawah. "Termasuk juga organisasi sayap seperti Perempuan Demokrat", tutur Danur.

Tak hanya Partai Demokrat, mengoptimalkan peran organisasi sayap juga menjadi cara Partai Nasional Demokrat untuk memenangkan pasangan Ganjar-Yasin.

"Kita ada Garda Pemuda, ada Garnita, ada Liga Mahasiswa juga yang akan kita kolaborasikan untuk pemenangan pak Ganjar", tutur Ketua DPD Partai NasDem Kota Semarang, Ridwan Pangestu.

Di sisi lain Ketua DPC PPP Kota Semarang, M Tafrikan menyatakan bahwa selain dari partai dan organisasi sayap, basis massa idiologi juga akan berperan besar. "PPP Kota Semarang memiliki Forum Ulama Ka'bah yang di dalamnya ada 200 Kyai di Kota Semarang dengan dukungan Pondok Pesantren dan Majelis Taklim", ungkap Tafrikan.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau