Advertorial

Public Relation Pemkot Surabaya Terbaik se Indonesia

Kompas.com - 05/04/2018, 09:59 WIB

Pemerintah Kota Surabaya berhasil meraih predikat pemerintah daerah dengan departemen public relation (PR) terbaik se Indonesia. Penghargaan itu berupa Platinum Award PRIA 2018 dan penghargaan terpopuler di media kategori kota. Dua penghargaan itu diterima langsung oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Penghargaan yang sangat fenomenal ini  diberikan dalam acara Public Relation Indonesia Award (PRIA) yang digelar bertepatan dengan acara Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan, Kamis (29/3/2018) malam. Penghargaan kehumasan ini diraih setelah Humas Pemkot Surabaya memborong tujuh penghargaan dari 12 kategori yang dilombakan di ajang PRIA 2018 ini.

Tujuh kategori penghargaan itu adalah kategori media cetak internal (Majalah Gapura) berhasil meraih medali bronze edisi Januari 2017 dan medali silver edisi Oktober 2017, kategori website pemerintah daerah meraih medali gold, kategori media sosial pemerintah daerah meraih medali silver, kategori government PR meraih medali gold, kategori departemen PR meraih medali gold, dan kategori presenter terbaik diraih Jefri S yang saat ini menjabat Kepala Sub Bagian Layanan Informasi Humas Pemkot Surabaya.

Founder sekaligus CEO PR Indonesia Asmono Wikan mengatakan Pemkot Surabaya berhasil meraih predikat terbaik karena punya kehumasan yang selalu diperbarui, otentik, serta berkelanjutan sehingga mendatangkan efek positif bagi warga. Ia juga menjelaskan bahwa kunci kemenangan Surabaya ini adalah upaya yang dilakukan pemkot dalam mengajak warga untuk lebih aware terhadap lingkungan sekitarnya.

Bahkan, masyarakat juga diajak untuk rajin upload kondisi sekitarnya di media sosial maupun online. Selain untuk memberikan informasi, cara ini juga untuk memberikan kritikan secara langsung kepada pemerintah melalui media sosial. “Menurut saya ini otentik, terus diperbarui dan berkesinambungan,” kata Asmono seusai acara penghargaan.

Asmono juga menjelaskan ajang penghargaan ini untuk mendorong kinerja PR yang lebih baik ke depannya. Sebab, saat ini posisi PR sudah sangat penting bagi sebuah korporasi maupun lembaga, karena tidak hanya sebatas tukang foto dan tukang kliping koran. “Ini merupakan persiapan bagi seluruh PR se Indonesia agar siap menjadi leher dari perusahaan dan lembaga,” tegasnya.

Dalam penghargaan tahun ini, diikuti oleh 72 korporasi dan 33 lembaga pemerintah. Mereka dinilai oleh 16 juri dari kalangan pakar PR dan CSR, konsultan atau agensi PR, tokoh asosiasi atau organisasi PR, jurnalis dan fotografer senior, pakar desain dan branding, serta pakar media sosial. Proses penjurian ini dilakukan secara maraton di kantor PR Indonesia di Jakarta sejak 28 Februari 2018 hingga 2 Maret 2018. "Seluruh kategori dalam penetapan sebagai terbaik menggunakan penilaian berbasis penjurian yang obyektif dan ketat," tegasnya.

Sedangkan penyerahan penghargaannya, kata dia, digelar berbeda pada tahun ini. Sebab, dua tahun sebelumnya yang digelar di Bali, selalu dilakukan di dalam gedung. Namun, kali ini digelar di Jalan Tunjungan yang bertepatan dengan acara Mlaku-mlaku Nang Tunjungan. Pemkot Surabaya pun menyambut baik acara bagus ini.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam sambutannya mengaku bangga menjadi tuan rumah acara PR Indonesia. Sebab, dengan acara itu bisa lebih banyak yang datang ke Surabaya dan menikmati acara Mlaku-mlaku Nang Tunjungan yang rutin digelar setiap bulannya.

Disamping itu, para pelaku UKM di Surabaya bisa mendapatkan pendapatan tambahan dari acara ini, sehingga perekonomian warga terus berputar dan UKM terus terdorong untuk tumbuh. "Kami bangga menjadi tuan rumah ajang PR Indonesia, karena bagi kami, tamu adalah raja yang harus kami layani," kata Wali Kota Risma.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma juga menyampaikan bahwa Pemkot Surabaya ingin menghidupkan kembai ikon sejarah Kota Pahlawan di Jalan Tunjungan. Sebab, ia menilai Jalan Tunjungan adalah jalan yang bersejarah, banyak sejarah yang telah terjadi di kawasan itu. "Dulu kawasan ini seperti kota mati. Namun, sekarang jalan ini hidup. Itu cara kami mentrigger Kota Surabaya agar banyak yang berkunjung ke sini," pungkasnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com