Advertorial

Kembangkan Potensi Lokal untuk Menjadi Pebisnis Global

Kompas.com - 06/04/2018, 15:33 WIB

Pengusaha muda Indonesia masa kini semakin kreatif dalam berkreasi untuk semakin terbang tinggi di kancah internasional. Menjawab tantangan global kini tidak hanya membutuhkan kemampuan analisis dan pola pikir strategis saja, melainkan juga harus memiliki pedoman nilai etika dan kesadaran sosial.

Saat ini bisnis di Indonesia berkembang kian pesat. Tidak hanya Usaha Kecil dan Menengah (UKM) saja yang mengalami perkembangan. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta bisnis rintisan (start-up) terutama yang berbasis e-commerce beberapa tahun terakhir mengalami pertumbuhan yang begitu signifikan.

Pertumbuhan tersebut memperlihatkan semakin terjangkaunya penjualan melalui jalur online. Melalui data sensus Badan Pusat Statistik (BPS), industri e-commerce Indonesia tumbuh hingga 17 persen dalam 10 tahun terakhir dengan total jumlah usaha sebanyak 26,2 juta unit. Bahkan melalui riset dari Bloomberg, diperkirakan pada tahun 2020 nanti lebih dari setengah penduduk Indonesia akan terlibat dalam aktivitas e-commerce.

Perkembangan bisnis berbasis e-commerce juga didukung penuh oleh pemerintah agar mampu untuk tumbuh semakin kuat. Dukungan penuh pihak pemerintah tersebut dilansir dari berita Kompas.com yang berjudul “Bisnis Pergudangan Terkena Berkah ‘Booming E-Commerce’”.

Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sekarang ini memang membutuhkan kemampuan bisnis yang matang untuk menjadi modal utama bagi perkembangan sektor ekonomi Indonesia. Jiwa dan pemikiran pengusaha haruslah seseorang untuk menjadi pebisnis andal karena dunia bisnis yang semakin menuntut kompetisi unggul sekaligus kreativitas pelaku bisnis agar siap bersaing di pasar nasional, bahkan hingga level internasional.

 

Magister Administrasi Bisnis Unpar

Menyikapi kebutuhan mahasiswa akan perkembangan dunia bisnis yang dinamis, baik dalam bidang penelitian atau praktik lapangan, Universitas katolik Parahyangan (Unpar) sejak 2017 telah membuka Program Studi Magister Administrasi Bisnis (Prodi MAB). Sebagai salah satu universitas swasta tertua di Indoneisa, Unpar pun telah banyak menghasilkan alumni berkualitas, baik dalam dunia profesional maupun kewirausahaan.

-- -

Prodi MAB akan memberikan mahasiswanya pelatihan dari akademisi, praktisi, dan mentor yang berpengalaman di bidangnya. Tidak hanya itu, mahasiswa Prodi MAB akan disiapkan untuk menjadi agen perubahan untuk dapat memadukan kearifan lokal dan potensi global dalam kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat secara holistik.

Selama masa perkuliahan, mahasiswa akan selalu dilatih untuk menjadi seorang entrepreneur dan intrapreneur dengan kemampuan wawasan global yang luas. Mereka nantinya juga akan mampu untuk menerapkan soft skills yang aplikatif dalam menyikapi semakin kompetitifnya dunia bisnis.

Prodi MAB memang dirancang untuk menghasilkan lulusan unggulan yang inovatif, transformatif, dan berintegritas sesuai semboyan “Go Great Unpar” dengan menghadirkan praktisi ahli, serta dosen-dosen berpengalaman. Beberapa dosen dan tenaga ahli yang didatangkan MAB antara lain pada tahun 2018 yaitu Jol Stoffers, Professor of Employability dari Zuyd University, mitra Unpar di Belanda.

Prodi MAB tidak ketinggalan juga pernah mendatangkan Associated Professor Virginie Vial PhD dari Kedge Business School dalam Workshop Academic Writing. Acara tersebut bertujuan untuk membekali para mahasiswa dalam penulisan akademik di jurnal dengan skala internasional.

Keunggulan program

Kurikulum program Prodi MAB dibagi ke dalam empat semester. Semester pertama dan kedua akan diisi dengan kegiatan perkuliahan di kelas dan praktik berupa penugasan lapangan dalam pengembangan ilmu serta wawasan secara akademik. Nantinya proses perkuliahan mahasiswa akan dilengkapi dengan MBA Talk dari para pebisnis profesional.

Ada pula CEO Talk yang dilakukan oleh pemilik bisnis berskala nasional. Para mahasiswa akan dituntut untuk berpikir kritis dalam menyikapi berbagai studi kasus di dunia bisnis. Sementara memasuki semester selanjutnya yaitu semester tiga, mahasiswa dapat memilih satu dari tiga opsi pengembangan kemampuan soft skils dalam menyikapi tantangan bisnis global di era digital.

Opsi pertama adalah melalui short course dan pertukaran pelajar agar mahasiswa mendapat pengelaman belajar di negara lain dengan berbagai mitra Unpar di berbagai negara. Opsi kedua adalah dengan magang di perusahaan guna mendapat gambaran nyata mengenai dunia karier. Opsi terakhir atau yang ketiga adalah melalui pelatihan dan mentoring dari para pakar bisnis dalam mengembangkan start-up.

Semester terakhir pada proses kuliah diisi dengan pembuatan tesis di bidang kajian yang diminati mahasiswa. Nantinya mahasiswa akan menghasilkan karya ilmiah yang dapat berdampak bagi perkembangan ilmu pengetahuan di bidang administrasi bisnis maupun pengabdian kepada masyarakat dengan berdasar pada hasil riset.

Prodi MAB terbuka bagi fresh graduate dari semua program studi S-1. Selain itu program ini juga terbuka bagi para eksekutif muda yang ingin mendapatkan pengetahuan melalui pengalaman belajar secara akademik dan praktik dalam perspektif lokal maupun internasional secara holistik

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com