Kilas

Semarang Kembangkan Hotel Berkonsep Rumah Pohon

Kompas.com - 07/04/2018, 11:53 WIB


KOMPAS.com - Pemerintah Kota Semarang  terus berinovasi mendorong sektor pariwisata di Kota Semarang. Setelah sukses membuka pasar digital di Hutan Tinjomoyo Semarang, kini sebuah hotel dengan konsep rumah pohon dan caravan siap dibangun di lokasi tersebut.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, telah menandatangani nota kesepahaman pengembangan kawasan wisata Hutan Tinjomoyo dan Taman Lele Kota Semarang, Jumat (6/4/2018).

Pemerintah Kota Semarang melibatkan pihak ketiga untuk mengembangkan aset wisata di sesuai konsep yang telah disepakati.

Pengembangan yang dirancang di Hutan Tinjomoyo meliputi pembangunan kawasan cottage dengan desai rumah pohon bergaya skandinavian beserta caravan, wisata air, outbound, flying fox, menara pandang, serta jogging track.

(Baca: Yuk Kunjungi Pasar Digital di Tengah Hutan Kota Semarang)

Tak hanya itu, hutan wisata yang luasnya sekitar 57 hektar tersebut bakal dilengkapi dengan restoran dan gedung pertemuan berbentuk joglo yang menyatu dengan alam hutan. "Juga akan dikembangkan area konservasi tanaman-tanaman langka," katanya.

Di samping hutan wisata, Semarang juga akan mengembangkan obyek wisata Taman Lele. Hendrar menegaskan tidak akan mengubah ikon Taman Lele berupa kolam ikan lele yang sudah ada.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, menandatangani nota kesepahaman dengan pihak ketiga untuk mengembangkan destinasi wisata Hutan Tinjomoyo dan Taman Lele, Jumat (6/4/2018)Dok. Humas Pemkot Semarang Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, menandatangani nota kesepahaman dengan pihak ketiga untuk mengembangkan destinasi wisata Hutan Tinjomoyo dan Taman Lele, Jumat (6/4/2018)

Destinasi wisata itu justru akan dilengkapi dengan hotel berbintang setinggi 11 lantai. Sementara, kolam lele yang sudah ada, didesain berada di bagian belakang hotel tersebut.

"Akan ada panggung terbuka dengan konsep konsep atap berbentuk ikan lele untuk menggelar berbagai pagelaran," katanya.

Ia optimistis pengembangan destinasi wisata di Kota Semarang bakal berdampak positif pada perekonomian masyarakat. "Ada ratusan pekerjaan rumah terkait objek wisata dan akan terus kami kerjakan satu per satu," ujarnya.

 

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau