Advertorial

Investor Teraktif di Silicon Valley Mencari Startup Indonesia untuk Didanai

Kompas.com - 02/05/2018, 21:01 WIB

Setelah sukses menaungi 20 startup di batch 1 dan 2 nya, GK – Plug and Play Indonesia (GK – PnP), startup accelerator sekaligus investor teraktif di Silicon Valley, kembali mencari startup Indonesia untuk diberi suntikan dana, pendampingan dalam bentuk 1:1 mentorship, dan jaringan ke rekan korporasinya. Saat ini Plug and Play memiliki ratusan rekan korporasi di seluruh dunia dan empat diantaranya berada di Indonesia yaitu Astra, BNI, BTN, dan Sinar Mas.

Sejak kehadirannya di Indonesia pada November 2016 lalu, GK-PnP berkomitmen untuk membantu startup di Indonesia melalui program akselerasi yang rutin diadakan dua gelombang setiap tahunnya. Beberapa startup yang tergabung dalam program antara lain Sayurbox, Karta, Gandeng Tangan, Gringgo, dan Indogold.

“Hasil dari program akselerator kami hingga saat ini sangat positif, salah satunya koneksi antara startup dan korporasi. Untuk kolaborasi startup dan korporasi, saat ini kami mencatat ada delapan startup yang sedang melakukan pilot project dengan korporasi dan 18 lainnya dalam tahap on-going discussion. Selain itu, startup angkatan pertama kami juga telah menerima follow on funding dengan nilai total mencapai 2 juta USD. Ini juga merupakan bentuk dukungan serta pemenuhan janji kami kepada Presiden Joko Widodo yang telah mengundang Plug and Play hadir di Indonesia,” ungkap Managing Director GK-PnP Wesley Harjono, pada Rabu (02/05/2018) di Jakarta.

-- -

Sebelumnya, GK-PnP diketahui hanya memfokuskan diri pada seed-stage startup yang berbasis Mobile dan Fintech saja. Namun, pada penerimaan batch 3 ini, GK-PnP mengumumkan penerimaan startup dari vertikal Fintech, Internet of Things (IoT), Mobility, Food & Agriculture Tech (AgTech), dan sustainability untuk programnya di Indonesia.

 “Setelah tren startup eCommerce, Transportasi, dan FinTech beberapa waktu lalu, kami melihat akan ada penambahan tren di bidang IoT, Mobility, Food & AgTech, dan Sustainability. Startup Fintech masih akan menjadi tren, begitu juga dengan transportasi. Hanya saja untuk bidang transportasi, ranahnya akan menjadi lebih luas lagi, bukan sekedar memindahkan orang dari satu tempat ke tempat lain, tetapi kemudahan dan tingkat kenyamanan dalam memindahkan suatu barang ataupun jasa dalam bentuk pendekatan holistic,” tutur Wesley Harjono.

Selain penambahan vertikal, GK-PnP juga mengumumkan penerimaan startup di berbagai level di dalam programnya. Jika sebelumnya startup yang diterima terbatas pada seed-stage startup, kali ini Wesley mengonfirmasi kemungkinan startup pada tingkat lanjutan untuk bergabung dalam naungan GK-PnP.

-- -

“Disamping membantu startup seed-stage, kami juga membuka pintu kepada later stage startup. Untuk startup di tingkat lanjutan, yang kami ke depankan lebih dari sekedar funding, tetapi pendampingan serta koneksi ke corporate dan pemerintah. Harapannya akan terjalin sinergi luar biasa yang berdampak pada masyarakat dan perekonomian digital di Indonesia,“ tambah Wesley.

Untuk memudahkan startup yang ingin mendaftar, GK–PnP membuka pendaftaran secara online. Startup yang tertarik untuk mendaftar hanya perlu mengisi data dan melampirkan pitch deck yang berisi informasi tentang startupnya ke bit.ly/applypnp3 sebelum 10 Mei 2018. Startup yang terpilih akan diundang untuk melakukan sejumlah pitching dihadapan para juri. Pengumuman untuk startup terpilih dijadwalkan untuk diumumkan setelah bulan Juni. (Adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com