Kilas

Sulawesi Utara Siap Kelola Sampah dengan Cara Modern

Kompas.com - 17/05/2018, 12:49 WIB


KOMPAS.com - Isu degradasi lingkungan seperti pengelolaan sampah perkotaan, serta ketersediaan energi menjadi hangat diperbincangkan serta senantiasa berupaya dicarikan solusinya oleh setiap daerah termasuk Sulawesi Utara.

Untuk itulah, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara bekerja sama denga Regions20 Asia-Pacific untuk mewujudkan pengelolaan sampah modern dan berteknologi tinggi yang sekaligus mampu menghasilkan energi ramah lingkungan di "Bumi Nyiur Melambai."

Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, dengan Direktur Eksekutif Regions20 Asia-Pacific, Christopher Nuttall, di Kota Wina, Austria, Selasa (15/5/2018) malam.

Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, dan Direktur Eksekutif Regions20 Asia-Pacific, Christopher Nuttall, menandatangani nota kesepahaman tentang pengelolaan sampah di Kota Wina, Austria, Selasa (15/5/2018) malamDok. Humas Pemprov Sulut Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, dan Direktur Eksekutif Regions20 Asia-Pacific, Christopher Nuttall, menandatangani nota kesepahaman tentang pengelolaan sampah di Kota Wina, Austria, Selasa (15/5/2018) malam

Dalam siaran tertulis, nota kesepahaman itu memuat upaya Regions20 Asia-Pacific untuk mencarikan investor yang akan mendukung pembangunan pusat pengelolaan sampah ramah lingkungan tersebut.

(Baca: 3 Ton Sampah Diangkut dari Pulau Bunaken)

Perlu diketahui, pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) regional merupakan salah satu prioritas program pembangunan Sulawesi Utara

Oleh karenanya, Gubernur Olly optimistis nota kesepahaman tersebut menjadi langkah penting sebelum terwujudnya tahap perencanaan, pengadaan, hingga pembangunan pusat pengelolaan sampah.

Penandatanganan nota kesepahaman itu disaksikan Ketua DPRD Sulawesi Utara Andrei Angouw, Sekdaprov Edwin Silangen, dan Direktur Regions20 Asia-Pacific Nico Barito.

Pemerintah, wisatawan, dan masyarakat sedang melakukan kegiatan Malendong Bersih-bersih Bunaken, di kawasan Taman Nasional Bunaken, Sabtu (28/4/2018)Balai Taman Nasional Bunaken Pemerintah, wisatawan, dan masyarakat sedang melakukan kegiatan Malendong Bersih-bersih Bunaken, di kawasan Taman Nasional Bunaken, Sabtu (28/4/2018)

Gubernur Olly juga aktif berinteraksi dengan sejumlah pejabat dari negara lain seperti Wakil Presiden Komoro, Djaffar Ahmed Said Hassani, dan tokoh politik Prancis, Michelle Saban.

Terjalinnya hubungan dengan negara lain tersebut diharapkan mampu mendorong pembangunan Sulawesi Utara.


Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau