Advertorial

Unpar Jawab Tantangan Industri 4.0 dengan Mekatronika

Kompas.com - 09/07/2018, 14:29 WIB

Seluruh dunia, termasuk Indonesia kini tengah memasuki era revolusi industri 4.0 yang merambah seluruh bidang industri strategis seiring begitu pesatnya perkembangan teknologi digital dan informasi.

Segala perkembangan teknologi itu tentunya membutuhkan sumber daya manusia yang mumpuni untuk bisa menguasainya dalam mewujudkan suatu proses manufaktur cerdas.

Hal itu membuat industri kini tidak lagi hanya sekadar butuh perancangan dan penggunaan peralatan semata, tetapi juga integrasi antara teknologi manufaktur dengan sistem informasi.

Pakar industri pun kini dituntut menguasai berbagai disiplin ilmu seperti teknik kendali dan teknik komputer yang bersandar pada teknologi digital.

Mekatronika untuk perkembangan industri masa depan

Guna menjawab tantangan itu, Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) pada 2015 menghadirkan Program Studi (Prodi) Teknik Elektro di bawah Fakultas Teknologi Industri (FTI). Tahun 2018 ini Teknik Elektro mendapat akreditasi B.

Prodi ini menjadi pertama kalinya di Indonesia yang berkonsentrasi pada mekatronika; ilmu lintas disiplin yang menggabungkan berbagai aspek ilmu lain seperti teknik elektro, mesin, kendali, dan komputer untuk menjadi landasan perkembangan industri masa depan.

Kurikulum

Mekatronika Unpar memakai kurikulum yang disusun berdasarkan paduan Forum Teknik Elektro Indonesia (FORTEI) dengan 23 kategori badan pengetahuan.

Kurikulum ini adalah kunci untuk menghasilkan lulusan yang berkompeten di bidang mekatronika berdasarkan berbagai indikator capaian pembelajaran seperti karakter, kepemimpinan, daya saing, serta menjunjung tinggi tanggung jawab dan etika profesi.

Sarana laboratorium yang lengkap

Mekatronika Unpar memiliki berbagai sarana penunjang pembelajaran. Salah satunya adalah Laboratorium Mekatronika. Sesuai fungsinya, ada empat laboratorium yakni laboratorium elektronik, pengukuran dan akuisisi data, komputasi data, serta sistem.

Laboratorium Mekatronika selain menjadi sarana untuk proses pendidikan, juga menawarkan peluang dan kesempatan untuk melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Pengembangan kemahasiswaan

Mahasiswa tidak hanya belajar seputar bidang akademis saja, mereka juga berkesempatan untuk mengembangkan diri secara non-akademis dengan turut didirikannya Himpunan Mahasiswa Program Studi Elektro Konsentrasi Mekatronika (HMPSTEM).

HMPSTEM adalah wadah pengembangan diri mahasiswa yang telah melaksanakan berbagai program kerja, salah satunya yaitu Mechatronics Robotic Competition; ajang kompetisi robot tingkat SMA sederajat di Kota Bandung.

Kompetisi itu menjadi ruang untuk mengenalkan mekatronika kepada masyarakat luas, khususnya terkait prospek kerja bagi para lulusannya di masa depan.

Prestasi di usia mudanya

Usia prodi ini memang masih muda, tetapi mahasiswa Mekatronika Unpar telah berprestasi. Dalam ajang Kontes Robot Indonesia 2018, mahasiswa yang tergabung dalam Tim Parahyangan Mechatroniscs berhasil meraih peringkat delapan besar.

Prestasi itu tentu membanggakan karena baru ada tiga angkatan mahasiswa di Mekatronika Unpar. Diharapkan prestasi ini akan mampu memotivasi para mahasiswa untuk terus meningkatkan kemampuannya.

Jawab tantangan revolusi industri 4.0

Inovasi Unpar ini adalah jawaban akan tantangan revolusi industri 4.0 karena menghadirkan mekatronika saat bangsa tengah bersiap menyongsong era industri berbasis informasi digital; baik sebagai praktisi di industri manufaktur, menjadi technopreneur, atau menjadi akademisi.

Diharapkan komunitas keilmuan Mekatronika Unpar mampu memberi kontribusi kepada masyarakat dan mengembangkan potensi lokal menuju kancah internasional, serta menjadi jawaban masyarakat untuk menghadapi revolusi industri 4.0.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com