“Properti memang selalu menjadi primadona,’’ itulah yang diungkapkan Ali Tranghanda, CEO Indonesia Property Watch (IPW) dalam acara Property Insight di Bandung beberapa pekan lalu. Properti dinilai selalu menjadi primadona karena merupakan investasi yang solid, memiliki jaminan yang kuat, investasi jangka panjang, dan memiliki sebuah kebanggan dalam kepemilikannya. Jelas saja, hal tersebut dapat terlihat dari harga properti yang terus merangkak naik.
Data survei Bank Indonesia menyebutkan, secara tahunan, indeks harga properti di wilayah Jabodetabek triwulan IV – 2017 tumbuh meningkat lebih tinggi dari triwulan sebelumnya, yaitu dari 3,66 persen menjadi 3,83 persen (yoy). Hal tersebut tentunya disebabkan oleh berbagai faktor, terutama adalah pertumbuhan jumlah penduduk yang terus meningkat.
Pada tahun 2016 saja, pertumbuhan penduduk di Jakarta naik 1,1 persen atau menjadi 10,3 juta jiwa. Hal ini berbanding lurus dengan pertumbuhan ekonomi di tahun yang sama, yaitu tumbuh 5,88 persen. Dengan demikian sudah pasti permintaan akan hunian di Jakarta terus meningkat.
Namun, permintaan tersebut tidak selaras dengan lahan yang dimiliki. Sudah menjadi rahasia umum bahwa lahan yang ada di Jakarta semakin lama semakin sempit. Ini juga yang membuat harga tanah menjadi semakin tinggi.
Harga tanah di sejumlah kawasan di Jakarta terus mengalami lonjakan. Dilansir dari Kompas.com, di kawasan Cawang Jakarta Timur, pada bulan Januari 2018 ini mengalami kenaikan tertinggi, sehingga harga tanah di kawasan tersebut mencapai Rp 38 juta per meter persegi.
Di Jakarta Selatan, khususnya kawasan Senopati, penawaran harga tanah sekitar Rp 100 juta per meter persegi dan harga transaksi mencapai Rp 80 juta per meter persegi. Salah satu faktor kenaikan harga fantastis ini disebabkan oleh gencarnya pembangunan infrastuktur yang dilakukan pemerintah di berbagai kawasan Jakarta, seperti pembangunan MRT, LRT, flyover, dan underpass.
Kenaikan harga properti di Jakarta yang fantastis tersebut menjadikan kota-kota penunjang seperti Tangerang, Depok, Serpong, Bekasi, dan Bogor akhirnya menjadi lokasi tujuan banyak orang untuk memiliki hunian sendiri. Hal itu menyebabkan pertumbuhan penduduk di kawasan tersebut berkembang pesat.
Terbukti dengan banyaknya perumahan, pusat perbelanjaan, sekolah, universitas, dan rumah sakit yang dibangun. Khususnya Serpong yang dahulu tidak dilirik sebagai lokasi hunian yang ideal, saat ini sudah menjadi kota mandiri yang begitu maju.
Berkaca dari pertumbuhan dan pemekaran Kota Jakarta tersebut, Kota Bandung pun memiliki potensi yang sama untuk mengalami perluasan wilayahnya. Kota kembang ini bisa menjadi Jakarta masa depan yang patut diperhitungkan.
Tercatat pada tahun 2015, pertumbuhan penduduk mengalami kenaikan sebesar 1,7 persen. Tak hanya itu, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat juga mencapai angka 5,76 pada tahun 2016. Angka-angka pertumbuhan ekonomi yang semakin naik ini juga didorong oleh sektor pariwisata, baik dari segi pariwisata alam maupun kulinernya. Inilah bukti bahwa Bandung sebagai ibu kota Jawa Barat memiliki peran yang besar dalam pertumbuhan ekonomi, dan tentunya hal tersebut memiliki dampak pada sektor properti.
Menurut data survei Bank Indonesia pada triwulan IV – 2017, indeks harga properti residensial di Bandung tumbuh 5,79 persen (yoy) dan nilai tersebut lebih tinggi dari triwuan sebelumnya yang sebesar 5,22 persen.
Secara spesifik dikutip dari Kompas.com, pada tahun 2014 saja harga tanah di kawasan Dago sudah menembus Rp 40 juta per meter persegi. Sedangkan di kawasan sekitar Jl. Riau, Jl. WR Supratman, Jl. Jawa, Jl. Sabang, dan Jl. Trunojoyo berada di sekitar Rp 25 -30 juta per meter persegi. Peningkatan harga yang signifikan tersebut menjadi alasan banyak warga Bandung untuk mencari lokasi hunian baru.
Terlebih dengan adanya rencana pemerintah untuk menjadikan Bandung dan Jakarta terintegrasi dalam satu kota megapolitan, yang didukung dengan masifnya pembangunan infrastruktur, seperti adanya Bandara Kertajati, kereta cepat Jakarta-Bandung, dan elevated tol Jakarta-Cikampek. Tentunya Bandung akan semakin padat dan kemudian mempercepat proses pemekaran menuju kota-kota satelit sekitar Bandung, salah satunya adalah wilayah Bandung Selatan.
Bandung Selatan sendiri memiliki daya tarik yang cukup kuat, yaitu harga tanah yang masih terjangkau, adanya fasilitas pendidikan, tempat wisata, dan industri yang cukup banyak. Serta keunggulan lainnya bahwa wilayah ini masih memiliki keindahan dan kesejukan alam yang bisa dinikmati setiap saat. Hal tersebut akan menjadikan Bandung Selatan sebagai lokasi favorit hunian baru.
Akses yang mudah juga membuat kawasan Bandung Selatan diminati banyak orang. Terhubung dengan Tol Soreang – Pasir Koja (Soroja) yang memungkinkan perjalanan dari kota Bandung menuju Soreang hanya membutuhkan waktu kurang dari 15 menit. Ini menjadikan jarak tempuh Bandung Selatan dengan Kota Bandung lebih cepat. Kedepan, Bandung Selatan akan terkoneksi LRT Bandung Raya yang memiliki tiga koridor mengarah ke selatan. Didukung oleh keunggulan dan kemudahan akses tersebut, harga properti di Bandung Selatan akan melesat naik sehingga memiliki nilai investasi yang luar biasa.
Agung Podomoro Land (APL) sebagai pengembang besar yang telah memiliki pengalaman lebih dari 49 tahun dalam dunia properti, melihat masa depan Bandung Selatan yang memiliki potensi besar untuk dapat berkembang pesat. Sehingga APL memutuskan untuk berekspansi ke wilayah tersebut yang mana ke depan akan menjadi wilayah yang sangat memikat.
Terbukti dengan diluncurkannya flagship development yang bermoto “Harmony with Nature” di Bandung Selatan bernama Podomoro Park. Kawasan ini didesain oleh masterplan dan landscape consultant asal Singapura yaitu Palmscape. Podomoro Park menjadi project masterpiece dengan konsep home resort kelas dunia terbaik di Bandung.
Kemewahan kawasan Podomoro Park tercipta dari lima elemen hunian resort. Pertama, Podomoro Park memiliki pepohonan yang rimbun dan collective garden yang indah. Ini menjadikan area sekitar rumah memiliki atmosphere yang segar karena pepohonan yang rimbun tersebut menghasilkan oksigen yang baik bagi kesehatan.
Elemen kedua adalah adanya danau yang membentang indah sepanjang lebih kurang satu kilometer. Danau yang dikelola oleh konsultan internasional yaitu Water Equipmennt Technology (WET) asal Australia ini, akan menjadi destinasi rekreasi bagi para penghuni Podomoro Park. Sejumlah permainan air seperti kano dan gondola tersedia di danau ini.
Elemen selanjutnya adalah Podomoro Park menyediakan hampir 50 persen lahan sebagai ruang terbuka hijau. Tentu saja, area hijau yang luas ini dapat membantu para penghuni untuk mendapatkan udara yang bersih dan berkualitas, serta area yang luas untuk buah hati Anda bermain bebas dan lepas bersama teman sebayanya. Interaksi sosial dengan sesama penghuni dapat terbangun baik dengan memanfaatkan area terbuka ini.
Kemudian elemen keempat yaitu pemandangan indah dari barisan pegunungan Bandung Selatan. Menyaksikan keindahan pegunungan ini bisa menjadi pelepas stres bagi Anda yang setiap harinya sibuk bekerja.
Elemen terakhir adalah kesejukkan udara yang segar alami dapat Anda nikmati setiap hari, karena kawasan tersebut mendapatkan hembusan wind tunnel dari pegunungan.
Selain bisa menikmati hari dengan lima elemen tersebut, Podomoro Park juga menyiapkan lahan seluas 10 hektar sebagai commercial destination. Fasilitas untuk menunjang kesehatan pun tersedia dalam area ini. Para penghuni bisa menikmati fasilitas berupa, jogging track di tepi danau, bike lane, dan club house yang di dalamnya terdapat infinity pool, gym, jacuzzi, lapangan tenis, lapangan basket, dan juga dilengkapi function room.
Keamanan juga menjadi hal yang diutamakan dalam sebuah hunian. Podomoro Park memiliki sistem one gate access, keamanan 24 jam, CCTV dan di setiap hunian tersedia panic button. Podomoro Park juga didukung oleh penyediaan air minum oleh PDAM, serta memiliki instalasi fiber optic untuk menunjang kebutuhan penghuni dalam mengakses jaringan telepon, TV kabel, dan internet.
Pada pengembangan tahap awal, Podomoro Park terdiri dari tiga cluster, yaitu cluster deluxe Amagriya Eka dan Amagriya Dwi, serta cluster premium Anapuri. Seluruh tipe hunian merupakan rumah dengan dua lantai.
Nah, sekarang saat yang tepat untuk Anda memiliki hunian yang tidak hanya nyaman dan tenang, tetapi juga hunian resort berkelas dunia. Apalagi dengan fasilitas dan keindahan alamnya, serta saat ini harga yang ditawarkan masih sangat terjangkau, sudah pasti Anda akan mendapatkan harga terbaik, unit terbaik, dan keuntungan terbanyak.
Penasaran dengan Podomoro Park? Segera kunjungi kantor pemasaran di Podomoro Pavilion, Jl. Diponegoro 27 Bandung. Anda juga bisa hubungi 022 7152 0888 atau melalui Whatsapp di 0813 8888 2700. Informasi lebih lanjut di www.podomoropark.com. (Adv)