Kilas

Semarang 10K, Lari Marathon Berbalut Napak Tilas Sejarah

Kompas.com - 05/08/2018, 15:11 WIB


SEMARANG,  KOMPAS.com - Pemerintah Kota Semarang kembali bersiap menggelar sebuah event lomba lari marathon bertajuk “Semarang 10K” pada akhir 2018.

Lebih dari 3.500 pelari dari seluruh Indonesia ditergetkan akan ambil bagian dalam perlombaan lari dengan total jarak sejauh 10,19 kilometer tersebut.

Peserta sendiri akan dibagi menjadi dua kategori, yaitu kategori umum dengan rentang umur 18-45 tahun, serta kategori master untuk peserta yang berumur 45 tahun atau lebih.

Napak tilas

Berbeda dengan event-event marathon sebelumnya di Kota Semarang, Semarang 10K 2018 memberikan daya tarik sebuah petualangan napak tilas sejarah dan budaya Kota Semarang.

Pasalnya, kegiatan lomba lari yang akan berlangsung pada 16 Desember 2018 tersebut akan mengambil rute melewati bangunan-bangunan bersejarah di Kota Semarang.

Dimulai dari Jalan Pemuda, para pelari kemudian akan diajak bertualang di Kota Semarang dengan menyusuri Jalan Merak, Jalan Cendrawasih, Taman Srigunting, hingga Jalan Letjen Suprapto yang merupakan bagian dari kawasan Kota Lama Semarang.

Atraksi seni dan budaya

Tak hanya itu, para peserta Semarang 10K 2018 juga akan disuguhkan tontonan atraksi budaya khas Indonesia yang ada pada beberapa etape. Misalnya pada kilometer 2 peserta akan disuguhkan sajian Tari Kuntulan.

Setelah itu, di kilometer 4 peserta juga sudah ditunggu oleh sajian drumblek. Sedangkan di kilometer 7, 8, dan 9 akan disajikan juga atraksi budaya seperti reog jalan blarak, gambang Semarang, dan pertunjukan musik angklung.

Daya tarik wisata

Dalam kegiatan peluncuran event Semarang 10K 2018 di Gedung Oudetrap, Kota Lama Semarang, Jumat (3/8/2018), Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi optimistis perlombaan lari di kota lumpia tersebut akan menjadi pendongkrak wisatawan pada penghujung tahun.

"Kalau kita lihat Bali Marathon, Borobudur Marathon, dan yang lainnya ini kan sangat luar biasa, hotel penuh, jajanan laris, pusat perbelanjaan juga ramai, ini yang akan kami kejar dengan Semarang 10K," katanya.

Dirinya juga menjelaskan untuk mencapai target wisata tersebut, dalam event Semarang 10K akan dilakukan pembagian kuota peserta dari luar kota dan dalam kota.

Gereja Blenduk di Kota Lama Semarang, Jawa TengahKOMPAS.com/NAZAR NURDIN Gereja Blenduk di Kota Lama Semarang, Jawa Tengah

"Nanti akan kita beri kuota untuk peserta dari Kota Semarang dan luar kota. Ini supaya dampak ekonomi dari kegiatan ini bisa didapatkan dengan adanya kunjungan wisata yang banyak," ujar Hendrar.

Terkait rute lari marathon yang akan melewati Kota Lama Semarang dengan kondisi yang saat ini sedang dalam proses revitalisasi fisik, Hendi mengatakan akan tetap mengupayakan rute sesuai rencana.

"Tapi kita akan lihat sampai akhir November, kalau secara fisik memang tidak memungkinkan, kita akan ubah rute dengan tidak menghilangkan esensi wisatanya," kata dia.


Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau