Kilas

Penghitungan Sainte Lageu, PDIP Kota Semarang Optimistis Raih 19 Kursi

Kompas.com - 07/08/2018, 18:51 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Seperti yang diketahui pemilihan legistlatif pada 17 April 2019 depan tak lagi memakai rumus penghitungan kursi dengan Quota Hare atau Bilangan Pembagi Pemilih (BPP).

Adapun penghitungan kursi untuk legislatif termasuk DPRD Kota Semarang akan menggunakan rumus sainte lague (murni).
 
Perubahan sistem penghitungan kursi legislatif menggunakan sistem saint lague itupun menjadi salah satu pembahasan DPC PDI Perjuangan Kota Semarang saat menggelar konsolidasi internal untuk pemenangan Pileg dan Pilpres 2019, Selasa (7/8/2018).
 
Dalam kegiatan tersebut, Ketua PDI Perjuangan Kota Semarang Hendrar Prihadi mengajak para bakal calon legislatif Kota Semarang dari PDI Perjuangan untuk memahami sistem penghitungan sainte lague.

Baca juga: Sistem Konversi Suara Untungkan Partai Besar

Dengan sistem tersebut, kursi legislatif di DPRD Kota Semarang untuk PDI Perjuangan akan bertambah sebanyak 4 kursi, dari yang saat ini 15 kursi menjadi 19 kursi.
 
"Dengan adanya simulasi penghitungan Saint Lague yang dilakukan hari ini, kami optimis jika PDI Perjuangan bisa mendapatkan 19 kursi di DPRD Kota Semarang melalui pemilihan legislatif 2019," kata Ketua PDI Perjuangan Kota Semarang yang juga akrab disapa Hendi tersebut.

Penambahan kursi tersebut, ia melanjutkan, menjadi modal penting bagi PDI Perjuangan Kota Semarang untuk lebih kuat memperjuangan kepentingan masyarakat.

Konsolidasi internal

Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Semarang Hendrar Prihadi optimistis akan mendapat tambahan 4 kursi dalam pemilu legislatif 2019 dengan sistem sainte lague.Dok. PDI Perjuangan Kota Semarang Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Semarang Hendrar Prihadi optimistis akan mendapat tambahan 4 kursi dalam pemilu legislatif 2019 dengan sistem sainte lague.

Selain melakukan simulasi penghitungan suara melakukan sistem saint lague sendiri, kegiatan konsolidasi internal itu juga diisi dengan perkenalan 50 bakal calon legislatif dari PDI Perjuangan Kota Semarang.
 
"Sebagai keluarga besar PDI Perjuangan tentu kami semua harus saling mendukung satu sama lain, baik antar bacaleg, struktural partai, organisasi sayap, maupun relawan. Terlebih dalam Pileg 2019 nanti bersamaan dengan Pilpres, maka penting agar kita terus bergerak bersama dalam memenangkan Bapak Presiden Jokowi kembali," kata Hendi yang saat ini juga menjabat sebagai Wali Kota Semarang.

Ia pun berpesan agar seluruh kader banteng menjaga persatuan selama pemilu digelar.
 
"Saya tekankan kepada sedulur-sedulur bahwa yang terpenting adalah menjaga kondusivitas, jangan sampai ajang demokrasi di 2019 nanti justru memecah belah kita,” kata dia.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau