Kilas

Wali Kota Hendi Turun Tangan Atasi Kekeringan Di Semarang

Kompas.com - 14/08/2018, 22:28 WIB


SEMARANG, KOMPAS.com
- Datangnya musim kemarau membuat beberapa wilayah di Kota Semarang kesulitan mendapatkan air bersih. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi kemudian turun tangan untuk mengatasi hal ini.

Salah satu daerah yang mengalami kekeringan ada di Kelurahan Tandang, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. Menurut Suwito yang adalah Lurah setempat, tercatat setidaknya ada sekitar 50-60 rumah di sini yang mengalami kesulitan air bersih. 

Suwito menegaskan, permasalahan kekeringan ini terjadi karena banyak rumah-rumah di daerahnya yang belum terpasang jaringan air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Moedal Kota Semarang.

“Warga di sini belum pada mau mendaftar untuk dipasang aliran air dari PDAM. Selama ini warga masih menggunakan sumur. Jadi PDAM belum bisa menjangkau daerah ini," jelas Lurah Tandang tersebut sambil menemani berkeliling Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di daerah tersebut, Selasa (14/8/2018). 

(BACA JUGA: Mendagri Ingin Kota Semarang Tingkatkan Pencegahan Korupsi)

Dengan kondisi tersebut, lanjut Suwito, praktis warga Tandang hanya mengandalkan pasokan air dari daerah terdekat yang teraliri air bersih, yaitu di Kelurahan Jangli, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang.

Terkait masalah tersebut, Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi ini punya solusi, yaitu dengan membangun sumur artesis untuk warga. Diharapkan dengan pembangunan sumur ini persoalan kekeringan di Kelurahan Tandang tidak terus berulang.

“Diusahakan akhir Agustus ini akan mulai dibangun dan akhir September semoga bisa selesai pengerjaan, sehingga di Oktober nanti sudah dapat bermanfaat untuk masyarakat,” ujar Hendi.

Sumur artesis sendiri adalah sebuah sumur yang memiliki kedalaman lubang lebih dalam dari  sumur biasa atau dikenal dengan istilah deep well. Biasanya proses penggalian sumur ini memerlukan beberapa alat pengeboran yang lebih canggih.

(BACA JUGA: Ingin Kurangi Polusi Udara, Hendrar Pergi Ke Kantor Naik Motor Listrik)

Hendi sendiri menjelaskan, kasus kekeringan seperti di Kelurahan Tandang bukan hanya terjadi di satu tempat saja. Untuk itu, dirinya sangat mengharapkan kepada berbagai pihak supaya berpartisipasi dalam penanganan permasalahan tersebut.

“Memang ini dominan urusan pemerintah karena pemerintah adalah penyelenggara negara. Namun, apabila ada campur tangan dari seluruh pihak, maka pembangunan Semarang akan berjalan lebih cepat,” pungkasnya.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com